Beberapa jam setelah demonstrasi anti – rasisme di Belfast , dua pria Muslim diserang oleh sekelompok rasis yang merusak rumah mereka , dan melukai penghuninya, hingga salah satu korban terpaksa dibawa ke rumah sakit .
” Jika kami pergi ke jalan-jalan , orang di luar akan mulai menyumpahi kami … Apa yang bisa kita lakukan? Kami hanya orang asing , kita merasa tidak diterima , ” ujar Muhammad Asif Khattak , 24 tahun , seorang imigran Pakistan yang diserang oleh ekstrimis mengatakan kepada Guardian .
” Kami takut sekarang, keluarga saya dan teman-teman memberitahu saya untuk segera kembali ke London . ” Tambahnya.
Khattak dan seorang pria lain menjadi korban kejahatan rasial di Parkmount street di mana mereka tinggal.
Pada hari Minggu pagi , jendela rumah mereka dirusak massa. Pada siang harinya , para penyerang kembali mengepung korban , menyerbu tempat tinggal mereka dan melukai Khattak .
Banyak demonstrasi yang terjadi di negeri tersebut, dan menuntut permintaan maaf Menteri Peter Robinson yang telah menghina populasi Muslim di negara itu .
Kontroversi meledak sejak sepuluh hari yang lalu ketika pastor James McConnell dari Metropolitan Tabernacle di utara Belfast mengatakan kepada jemaat bahwa ” kejahatan baru telah muncul ” akibat ” populasi muslim sudah sangat besar di seluruh Inggris ” .
Menambah keruhnya kontroversi , Peter Robinson , Seorang Menteri dari Partai Demokratik Bersatu ( DUP ), juga mendukung klaim McConnell dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Irish News.
Dalam upaya untuk menenangkan kemarahan yang meningkat di Irlandia Utara , akhirnya Robinson mengeluarkan pernyataan di mana ia meminta maaf kepada umat Islam yang telah terluka atau tertekan oleh komentarnya .
Permintaan maaf itu menyusul pertemuan Robinson dengan tiga delegasi Muslim dari Islamic Center Belfast pada hari Kamis untuk membahas komentarnya karena mendukung pendeta anti – Islam McConnell .
Muslim di Irlandia utara berkisar sekitar 1,1 persen dari 4,5 juta orang di Irlandia , tetapi jumlah mereka membengkak karena imigrasi , dan para mualaf. (OI/Nn)