Pastor Terry Jones, yang terkenal karena mengancam akan membakar Al-Quran dalam acara "International Burn the Koran Day," akan melawan ulama Muslim Inggris Anjem Choudary dalam aksi demo hari Kamis ini (3/3) yang berlangsung di depan Gedung Putih.
Jones mengatakan kepada The Daily Caller (TheDC) ia mengharapkan 1.000 pendukungnya hadir dalam aksi tandingan yang dipimpin Choudary. Dia juga mengatakan dia tidak berencana untuk membakar apa saja, termasuk Alquran, atau membawa atau menunjukkan gambar kartun nabi Muhammad. Jones tidak merencanakan untuk melakukan itu semua, namun, dirinya mencoba mengajak Choudary terlibat dalam debat.
"Tujuan kami pergi ke sana sangat jelas: kami tidak pergi ke sana untuk membakar Al Qur’an atau menampilkan gambar Nabi Muhammad," kata Jones dalam wawancara lewat telepon.
"Apa yang kami sedang usahakan adalah untuk mengatasi masalah hukum Syariah dan isu Muslim moderat yang disebut di sini di Amerika. Ada dua isu, jika kami memiliki kesempatan, kami akan berbicara kepada publik. "
Ketika TheDC bertanya kepada pastor Jones jika dia memberi Choudary apa yang dia inginkan dengan menciptakan konflik, Jones mengatakan, "well, kami tidak berpikir begitu."
"Kalau kami datang, atau jika aksi demo tandingan digelar, maka secara otomatis akan menarik perhatian lebih banyak ke aktivitas tersebut, sehingga menarik perhatian lebih kepada Choudary. Namun, pada saat yang sama, kami merasakan sesuatu yang harus dilakukan dan pesan kami, saya pikir, melebihi publisitas ekstra yang ia akan terima."
"Dia (Choudary) bebas di sini, menurut Konstitusi AS dan Amandemen Pertama untuk beribadah dan membangun masjid, untuk melaksanakan agamanya dalam batas-batas hukum dengan cara apapun yang dia inginkan," kata Jones. "Tapi kami, tentu saja, sama sekali tidak menerima apa yang kami anggap sebagai Islam radikal. Artinya, tentu saja, hal itu adalah Muslim yang ingin adanya lembaga hukum Syariah dengan mencoba mengubah atau mengubah atau mengganti konstitusi kami dengan Syariah. "
Jones mengatakan pemerintah AS harus membiarkan Choudary datang ke negara itu dan biarkan dia berbicara agar negara bisa melihat apa yang ia katakan. Masih belum jelas kapan Choudary dijadwalkan tiba di AS dan apakah ia akan diperbolehkan masuk ke AS untuk menghadiri acara "Shariah4America" yang rencananya digelar hari Kamis ini (3/3) di depan gedung putih.(fq/thedc)