Paska Terbunuhnya Pierre Gemayel, Ketegangan Melanda Libanon, Suriah Bantah Terlibat

Situasi panas dan tegang melanda Libanon menyusul terbunuhnya Menteri Perindustrian Libanon, Pierre Gemayel. Pembunuhan itu mengundang kecaman dari luar negeri dan dari dalam Libanon sendiri. Tokoh-tokoh pemimpin Kristen, termasuk ayah Pierre meminta warga Libanon yang marah untuk tetap tenang.
"Saya menyerukan semuanya untuk tetap tenang. Kami tidak menginginkan ada yang mengambil tindakan sendiri atau melakukan balas dendam," kata mantan presien Amin Gemayel di hadapan para pendukungnya di Rumah Sakit Saint Joseph.

"Kami sedang memikirkan bagaimana caranya untuk melindungi negeri ini," sambung Gemayel yangdikenal sebagaitokoh Kristen di Libanon.

Pierre Gemayel tewas ditembak di bagian kepalanya setelah kendaraannya disergap di kawasan pinggiran Beirut, Selasa (21/11). Dalam serangan itu, seorang pengawal Pierre juga tewas terbunuh.

Pemimpin Druze di Libanon, Walid Jumblatt juga meminta agar masyarakat Libanon tetap tenang. "Kami tidak mau main-main dengan pembunuhan untuk menebarkan masalah dan perpecahan," ujarnya.

Ratusan teman dan keluarga Gemayel serta para pendukungnya berkumpul di Rumah Sakit Saint Joseph sambil meneriakkan slogan-slogan anti Suriah, Presiden Emil Lahoud dan pemimpin oposisi Kristen, Jenderal Michel Aoun yang mengaku dekat dengan kelompok Hizbullah.

Di kota Asharfiyeh, sekelompok laki-laki membakar foto-foto Aoun. Sementara di Bickfaya, tempat asal keluarga Gemayel, para pengunjuk rasa membakar ban-ban dan menyerang mobil-mobil milik anggota partai yang pro Suriah.

Lahoud, Aoun dan Hizbullah sendiri secara terpisah menyatakan mengutuk aksi "teroris" dan "kriminal" yang menimpa Pierre Gemayel serta menyerukan rakyat Libanon untuk tetap bersatu.

Dari luar negeri, Dewan Keamanan PBB juga melontarkan kecaman serupa. Lima belas negara anggota Dewan Keamanan, meminta rakyat Libanon untuk menahan diri.

Reaksi Suriah

Suriah menolak semua tuduhan yang mengatakan bahwa Suriah berada dibalik pembunuhan Pierre Gemayel. Bantahan itu dilontarkan Menteri Penerangan Suriah, Mohsen Bilal.

"Mereka yang menuduh Suriah ada dibalik aksi keji ini… tidak memiliki sedikitpun kebenaran dan kredibiltas. Bagaimana mereka bisa membuat tuduhan pada menit-menit awal," tegasnya seperti dikutip Al-Jazeera.

Suriah ikut mengecam dan mengatakan bahwa pembunuhan Pierre Gemayel adalah "kejahatan yang tujuannya menimbulkan ketidakstabilan" di Libanon dan wilayah sekitarnya.

"Kejahatan yang menjijikan ini bertujuan untuk menimbulkan ketidakstabilan di Libanon dan mengganggu perdamaian rakyat sipil di negara itu," kata seorang sumber dari kalangan pejabat Suriah pada kantor berita Sana.

Sumber itu mengatakan, Suriah akan menjamin "keamanan di Libanon, stabilitas dan persatuan rakyatnya serta menjaga perdamaian warga sipil."

Anggota parlemen Suriah dan anggota Komite Sentral Partai Baath di Suriah pada Al-Jazeera menyatakan,"Otoritas keamanan di Libanon harus mencari siapa saja yang ingin memberikan pijakan bagi Israel di Libanon."

Kecaman terhadap aksi pembunuhan Pierre Gemayel, juga disampaikan Raja Abdullah dari Yordania. Ia menyebut aksi itu sebagai aksi pengecut yang tujuannya ingin mengganggu keamanan dan stabilitas di Libanon. (ln/iol/aljz)