Mendagri India Mundur

India meningkatkan status keamanan "darurat perang" dan menyatakan menemukan bukti-bukti keterlibatan kelompok militan dari Pakistan dalam serangan teroris di Mumbai yang berlangsung selama tiga hari pekan kemarin. Sementara, menteri dalam negeri India Shivraj Patil memutuskan mundur dari jabatannya akibat aksi serangan yang menyebabkan 200 orang tewas.

Patil menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Perdana Menteri India Manmohan Singh hari Minggu (30/11). Pengunduran diri Patil bukan hal yang mengejutkan bagi India, karena sudah sejak lama parlemen India menyerukan agar Patil mundur menyusul berbagai aksi-aksi serangan di India dalam kurun waktu satu belakangan ini. Sebagai pengganti Patil, PM India menunjuk menteri keuangannya Palaniappan Chidambaram dan Singh untuk sementara akan merangkap jabatan sebagai "menteri keuangan".

Menurut sumber yang dekat dengan perdana menteri, kemungkinan masih akan ada lagi pejabat senior pemerintahan yang akan mundur, menyusul tragedi berdarah di Mumbai. Karena tak lama setelah Patil, penasehat keamanan nasional India MK Narayan juga mengajukan surat pengunduran diri.

Pakistan Terlibat?

Di dalam negeri, pemerintah India dan badan intelejen dikecam karena dianggap gagal menjalankan tugasnya untuk mencegah terjadinya aksi-aksi serangan di dalam negeri India. Di sisi lain, pemerintah India mengklaim kelompok militan dari Pakistan terlibat dalam tragedi Mumbai.

"Menurut informasi awal, beberapa elemen dari Pakistan bertanggung jawab atas insiden Mumbai," kata Pranab Mukherjee, menlu India. Situasi ini dipekirakan akan makin membuat tegang hubungan antara India dan Pakistan yang sampai kemarin membantah bahwa elemen-elemen di negaranya ikut serta dalam serangan paling buruk setelah serangan 11 September di AS tahun 2001 lalu itu.

Sumber-sumber di pemerintah India mengatakan, wacana yang muncul, India akan menghentikan proses perdamaian dengan Pakistan.   "Kita sudah ditempatkan pada situasi yang sulit. Di satu sisi, kami harus merespon atau kami mempertaruhak  diri kami sendiri untuk serangan-serangan semacam ini lagi di masa depan. Di sisi lain, kami juga menginginkan pemerintahan Pakistan yang demokratis tetap bertahan dan kami tidak mau angkatan bersenjata kembali berkuasa," kata mantan menlu India, Kanwal Sibal.

Para pejabat pemerintahan India menuding kelompok Lashkar-e-Taiba terlibat dalam tragedi Mumbai, karena kelompok ini menentang kekuasaan India atas Kashmir. Aparat keamanan India masih terus menyelidiki insiden serangan di Mumbai. Televisi swasta di India NDTV melaporkan, enam orang anggota badan intelejen dalam negeri AS, FBI sudah tiba di Mumbai untuk membantu penyelidikan.

Tindakan dari Lashkar-e-Taib ini yang merupakan protes terhadap pemerintah India, yang melakukan tindakan brutal di Kashmir, dan melakukan penangkapan dan penyiksaan para aktivis Kashmir, yang menginginkan kemerdekaan dari India.l

(ln/berbagai sumber).