Hamas menyerukan seluruh elemen perlawanan Palestina untuk melakukan mobilisasi jihad dan meningkatkan kewaspadaan penuh. Hamas juga berseru agar semua pasukan perlawanan bersiap membentuk berbagai pos serangan militer secara terpadu untuk mengantisipasi serangan militer Zionis Israel.
“Kami dari Brigade Al-Qassam dan seluruh elemen perlawanan Palestina termasuk pasukan Ekspedisi Al-Quds, Unit Nashir Shalahuddin, Brigade Abu Ali Mushtafa, sejumlah tokoh Brigade Syuhada Al-Aqsha, menyatakan mobilisasi jihad secara umum untuk menghadapi serangan Zionis Israel. ”
Hamas dalam keterangan tertulisnya menyatakan, serangan militer Zionis Israel dalam bentuk apapun di Utara Ghaza, “Akan mendapat balasan serangan dari Brigade Al-Qassam dan berbagai elemen perlawanan Palestina. Serangan itu akan meletupkan intifadhah dalam hari-hari kemarahan yang melibatkan seluruh orang Zionis Israel, laki-laki, perempuan, pemimpin dan pasukannya. Musuh akan mendapat pelajaran yang takkan bisa dilupakan selamanya. Sejarah akan mencatat bagimana kemenangan perlawanan di Ghaza sebagaimana kemenangan yang telah diperolehnya dalam hari-hari kemarahan (ayyam ghadhab), peperangan ahli surga (ahlul jannah), peperangan wafa ahrar (penunaian janji), dan peperangan fida`iyat hishar (pejuang blokade). ”
Hamas menegaskan bahwa ancaman Zionis Israel yang terakhir untuk menyerang utara Ghaza dengan menghancurkan basis perlawanan dengan menargetkan para pemimpin perlawanan, terutama pemimpin Brigade Al-Qassam, adalah efek dari kegagalan politik, militer dan keamanan Zionis yang kalah dalam peperangan di Libanon. Zionis, tambah Hamas juga gagal menghentikan serangan rudal Al-Qassam dan gagal membunuh para pejuang Palestina.
Sisi Utara Ghaza, tambah Hamas, akan menyaksikan peperangan panjang melawan Israel, dan akan mendapat kemenangan dengan izin Allah swt. “Pasukan kami akan melakukan serangan di Beit Hanun, Beit Lahiya, Front Jabaliya dan Jabaliya Balad, sampai mengalahkan Israel. Musuh ini dengan izin Allah tidak akan pernah mampu merealisir tujuannya dalam peperangan militer. ”
Beberapa waktu sebelumnya, diberitakan sejumlah pesawat tempur Apache milik Israel menembakkan misil-misilnya dan mengenai sebuah mobil yang dikendarai tiga orang pejuang Brigade Al-Qassam. Dalam insiden itu, dua orang pejuang Al-Qassam gugur.
Abu Ubaidah, jubir Al-Qassam, mengatakan, “Israel akan mendapat pembalasan yang keras dari pasukan kami dan mereka akan merasakan akibatnya. Kami takkan membiarkan tumpahnya darah seorang Palestina yang dilakukan dalam serangan terencana dan menargetkan rakyat dan perlawanan Palestina. ” (na-str/pic)