Partai Sosial Demokrat Swedia Minta Hari Libur Muslim Diakui

Partai Sosial Demokrat di Swedia mengusulkan agar hari besar agama Islam dimasukkan dalam daftar hari libur nasional di negeri itu. Mereka berpendapat bahwa komunitas Muslim di Swedia juga harus diakui.

"Sudah lama kami mengkaji ulang hari-hari libur di Swedia. Hampir semua hari libur nasional berhubungan dengan hari-hari besar agama Kristen. Saat ini, masyarakat Swedia adalah masyarakat yang multikultur dan ada baiknya mengkaji lagi pemberlakukan hari libur nasional," kata Sekretaris Partai Sosial Demokrat Carin Jämtin.

Ia mengakui, kemungkinan untuk menambah hari libur nasional di Swedia, peluangnya kecil sekali. Namun Jämtin menyarankan hari libur nasional setidaknya pada saat Idul Fitri, salah satu hari besar umat Islam.

Salah satu organisasi di Swedia, Asosiasi Humanis Swedia (Humanisterna) yang merespon usulan itu, menilai ide Partai Sosial Demokrat soal hari libur nasional Muslim sebagai ide yang "absurd".

"Sebagian besar masyarakat Swedia adalah sekularis. Sebagai contoh, mereka tidak merayakan hari Natal, yang merupakan hari besar umat Kristiani. Hari itu cuma dijadikan kesempatan untuk saling bertemu, bersosialiasi dan makan-makan. Hal yang sama juga berlaku untuk Muslim," kata Christer Sturmark, ketua asosiasi.

"Terlebih lagi, Natal sebenarnya bukan hari perayaan bagi umat Kristen. Hari itu adalah hari dimana bangsa Roma melakukan penyembahan pada Matahari yang dianggap sebagai tuhan mereka," sambung Sturmark.

Saat ini, dalam penanggalan di negara Swedia, terdapat 11 hari libur nasional dan 7 hari yang didisain sebagai hari besar tapi bukan dinyatakan sebagai hari libur. Tapi pada prakteknya, banyak orang yang hanya bekerja setengah hari, atau malah meliburkan diri di hari-hari tersebut. (ln/the local)