Partai Republikan (CHP) di Turki menjadi bahan pembicaraan di Turki selama sepekan ini. Pasalnya, partai yang menganut ideologi sekularisme ini menerima anggota perempuan yang berjilbab, bahkan menyatakan akan membangun masjid di kantor-kantor pusatnya.
Apa yang dilakukan CHP dianggap "unik" karena pada umumnya, kelompok-kelompok sekular di Turki sangat menentang jilbab dan segala hal yang berkaitan dengan agama, utamanya Islam yang dinilai mengkhianati konsep sekularisme di negeri itu.
Namun ketua CHP, Deniz Baykal dalam pidatonya di depan lebih dari 8000 perempuan yang mengenakan cadar dan jilbab mengatakan, diskriminasi berdasarkan pada apa yang dipakai seseorang bukanlah tindakan yang benar.
Perubahan yang dilakukan oleh Partai sekuler CHP mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Walikota Avcilar, Mustafa Degirmenci mengatakan, negara Turki dalah milik semua warga negara Turki. "Pemimpin kita sudah melakukan tindakan yang benar. Salah, jika menyebut Turki negara yang harus berjilbab atau tidak boleh mengenakan jilbab," tukas Degirmici.
Walikota distrik Bahçeşehir di Istanbul, Kemal Aydin juga mengungkapkan kelegaan hatinya melihat kebijakan yang diterapkan CHP. Ia mengingatkan publik agar waspada terhadap polarisasi antara kaum sekuler dan kaum religius di tengah masyarakat.
"Turki diseret ke dalam benturan. Dan sekarang pimpinan CHP telah mengumumkan kebijakan baru," kata Aydin.
Kebijakan CHP tidak lepas dari persaingan dengan Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) yang dikenal sebagai partai Islami pimpinan Tayyip Erdogan, perdana menteri Turki. CHP mencalonkan seorang Muslim dari keluarga religius untuk ikut serta dalam pemilu lokal bulan Maret mendatang, sebagai wakil dari distrik Sultangazi.
Distrik yang mayoritas penduduknya konservatif dan berpendapatan rendah ini, merupakan basis suara bagi AKP. Pernyataan Ercan Karabayir, kandidat dari CHP menyatakan yakin bisa mengalahkan kandidat dari AKP karena para pemilih di distrik tersebut, menurut Karabayir sudah mengetahui bahwa CHP adalah partai sekuler yang tidak sekarang lebih lunak terhadap hal-hal yang Islami.
Di sisi lain, Tayyip Erdogan menyatakan akan mundur sebagai ketua AKP jika partai itu kalah dalam pemilu lokal nanti. Erdogan akan bertarung di dua wilayah, Izmir dan Diyarbakir, wilayah yang menjadi basis para pendukung CHP dan Partai Masyarakat Demokrat yang pro-Kurdi. (ln/iol)