Partai Sayap Kanan Swedia Tingkatkan Kebencian dan Anti Muslim

Sweden RiotsKerusuhan terbaru yang terjadi di Stockholm utara menyusul penembakan fatal seorang pria tua yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan Muslim Swedia bahwa kekerasan akan dimanfaatkan oleh kelompok sayap kanan, partai anti-imigran untuk mempertajam gema kebencian .

“Sungguh tragis,” kata Rahimzadagan Abdolsaheb, 49, sopir taksi kelahiran Iran, kepada Reuters.

“Ini tidak baik bagi kami sebagai imigran. Hal ini menjadi sulit bagi kita untuk tinggal di sini,” tambahnya.

Sebagian besar imigran menetap di kota Husby di Stockholm utara yang diguncang kerusuhan  pada awal bulan ini dan menyusul penembakan atas seorang pria tua berusia 69 tahun oleh polisi.

Kerusuhan telah melibatkan beberapa ratus orang, dan telah mengakibatkan cederanya tujuh polisi.

Kerusuhan, di mana banyak pemuda membakar mobil dan melempari polisi dengan batu  telah menggugat intoleransi dan integrasi di negara Skandinavia itu.

Kekerasan terjadi di tengah meningkatnya sentimen terhadap imigran di Negara itu.

Perdana Menteri pro-imigrasi Fredrik Reinfeldt menggambarkan kerusuhan sebagai “hooliganisme”.

Menteri Imigrasi Tobias Billström mengatakan orang-orang yang melindungi imigran ilegal tidak lagi “pirang dan bermata biru” tapi sudah sesama migran yang mengeksploitasi tenaga kerja murah.

Kekhawatirannya  bertepatan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang peluang pasar  pekerjaan, di saat banyaknya manufaktur Swedia yang bangkrut seperti industri mobil dan Ericsson serta maskapai SAS.

Komunitas Muslim disana berkisar 500.000 dari total rakyat Swedia yang berjumlah  sembilan juta orang, menurut laporan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2011. (OI.net/Dz)