Sebanyak 31 partai politik tengah bertarung untuk memperebutkan kursi parlemen Israel. Melalui sejumlah polling, ada tiga partai besar Israel yang diperkirakan bakal mendominasi hasil suara pada pemilu kali ini. Ketiga partai itu adalah, Partai Kadima, Partai Amal dan Partai Likud. Inilah tiga partai besar Israel yang diperkirakan akan banyak memainkan kartu politik Israel terkait sikap-sikapnya terhadap konflik dengan Muslim Palestina, termasuk masalah kebijakan ekonomi dan sosial Israel. Namun secara umum, jualan kampanye partai-partai Israel terbesar itu seluruhnya menyuarakan hal yang sama: Perangi Hamas!
Kadima: Bertekad Menarik Imigran Yahudi ke Tepi Barat
Partai Kadima, didirikan oleh PM Israel Ariel Sharon dan kini digantikan oleh Ehud Olmart. Dalam sejumlah polling, dan bahkan hasil menjelang akhir penghitungan suara pemilu kali ini, Kadima diperkirakan mendominasi hasil suara. Asalnya, partai ini percaya pada perundingan damai yang digagas dengan Palestina. Akan tetapi ketika melihat perundingan itu tidak efektif mereka tegas mengambil kesepakatan. Contohnya, soal pengosongan sejumlah wilayah Tepi Barat dari pemukim Yahudi. Meski langkah ini ditentang. Tapi Kadima mempunyai strategi lain dengan memperluas sejumlah pemukiman besar Yahudi, menguasai Jerussalem dan membangun tembok rasialis.
PM Israel Chebe Lafni yang juga berasal dari Kadima menjelaskan sikap partainya dalam berinteraksi dengan orang-orang Palestina. “Pemerintah Palestina sekarang, berdiri oleh orang-orang yang berafiliasi pada organisasi teroris. Hal ini akan mempengaruhi masa depan Israel dan memungkinkan semakin terhambatnya proses jalan keluar dari konflik yang diinginkan. Masalahnya bukan pada Israel tapi pada sikap Hamas yang tetap tidak mau mengakui eksistensi Israel.”
Partai Amal: Konsisten dengan Perundingan, Lawan Hamas!
Partai amal adalah partai kiri Zionis yang diketuai oleh Amer Bercs, tokoh Yahudi Timur. Proyek utama partai Amal adalah aspek ekonomi karena tuntutan realitas publik Israel yang mengalami penurunan ekonomi dan kesejahteraan drastis. Terkait dengan sikap menghadapi konflik dengan Palestina, partai ini menolak sama sekali penarikan mundur dari Gaza dan pengosongan sejumlah pemukiman imigran di Tepi Barat. Partai ini juga menyatakan permusuhannya terhadap Hamas. “Pengosongan pemukiman adalah kesalahan besar yang dilakukan Israel terhadap pemerintahan Hamas,” ujar caleg partai Amal, Eufrim Sanie.
Partai Likud: Bangun Tembok Rasialis dan Anti Hamas
Partai Likud Partai Likud merupakan partai kanan yang dipimpin oleh mantan penguasa Israel Bunyamin Netanyahu. Dahulunya, partai ini didirikan oleh mantan kepala Israel Menachem Begin. Ini adalah partai yang paling ekstrim untuk menyuarakan kelompok garis keras di Israel. Mereka tetap ngotot untuk membangun tembok rasialis yang memisahkan antara wilayah Palestina dan Israel. Mereka juga menolak pembagian Jerussalem.
Dalam pemilu sebelum ini, Likud memperoleh dukungan mayoritas di Knesset. Akan tetapi sejumlah petingginya keluar dari partai tersebut dan beralih ke partai Kadima. Progam utama partai Likud adalah perang terhadap terorisme dan menolak total dialog dengan pemerintah Palestina yang dipimpin oleh orang-orang Hamas.
“Tanggung jawab pemerintah Israel adalah soal pemeliharaan keamanan rakyat. Bunyamin Netanyahu saat menjadi Presiden memiliki proposal keamanan yang sangat baik dan kami ingin mengembalikan situasi itu kepada rakyat yang memilih kami. Benar bahwa k ami tidak bicara soal sosial, dan ekonomi. Tapi itu karena kami lebih fokus pada masalah keamanan, dengan tidak melupakan masalah lain,” ujar Yole Adelshtin caleg Partai Likud. (na-str/bbc)