Serang Masjid, Partai Ataka di Bulgaria Terancam Dibubarkan

Penyerangan yang dilakukan anggota Partai Ataka ke Masjid Banya Bashi di kota Sofia sepekan yang lalu, berbuntut pada petisi yang isinya menuntut agar partai kiri nasionalis Bulgaria itu dibubarkan.

Petisi itu digagas oleh kelompok masyarakat sipil dan partai etnis Turki DPS yang menganggap Partai Ataka telah memicu rasa kebencian etnis dan agama di Bulgaria. Sementara, Kepala Kejaksaan kota Sofia, Nikolay Kokinov menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap Partai Ataka dan akan mempertimbangkan untuk melarang partai ini.

Para pucuk pimpinan Partai Ataka merespon petisi itu dengan memasang spanduk-spanduk di alun-alun Slaveykov, pusat kota Sofia. Spanduk itu bertuliskan "DPS mau melarang Ataka!".

Para pemimpin Ataka juga menuntut referendum, untuk mengetahui apakah partai mereka memang layak dibubarkan. Mereka mengklaim bahwa Partai Ataka adalah satu-satunya kekuatan politik di parlemen yang berusaha mempertahankan kepentingan nasional Bulgaria dan menyebut Partai Ataka sebagai "benteng terakhir dalam melawan agresi kaum islamis."

"Mereka yang merampok Bulgaria akan menuai ketakutan dari Ataka" demikian tulisan di sebuah spanduk yang dipasang Partai Ataka.

"Biarkan mereka melarang kami. Biarkan mereka menggelar karpet di seluruh kota Sofia untuk tempat salat orang Islam, sampai kalian tidak bisa lagi berjalan di sana, di atas karpet yang sudah dikuasai oleh para islamis," tukas Siderov, pemimpin Partai Ataka.

Dalam serangan ke Masjid Banya Bashi pekan kemarin, para pendukung Partai Ataka menarik karpet yang sedang digunakan komunitas Muslim untuk salat Jumat, dan membakar karpet-karpet tersebut. Insiden ini bukan hanya membuat syok komunitas Muslim di Bulgaria, tapi juga masyarakat lokal yang sehari kemudian melakukan gerakan menaruh karangan bunga di depan Masjid Banya Bashi, sebagai pernyataan permohonan maaf masyarakat Bulgaria atas tindakan anggota partai Ataka. (ln/Novinite)