Rakyat Mesir akan berjuang untuk demokrasi melawan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) yang melakukan kudeta kekuasaan, kata Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) Ikhwan, Senin kemarin (18/6).
Peringatan FJP ini muncul setelah pembubaran parlemen yang didominasi kubu Islam dan menerbitkan konstitusi sementara yang mengurangi kekuasaan presiden berikutnya. Menurut hasil awal, calon FJP Muhammad Mursi kemungkinan besar akan menjadi presiden Mesir berikutnya.
“Orang-orang Mesir tidak akan berhenti melakukan pengorbanan, dan akan terus melanjutkan revolusi untuk menjamin kedaulatan mereka dan mencegah dominasi SCAF dan kudeta mereka terhadap demokrasi,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh FJP.
“Penerbitan deklarasi konstitusional komplementer benar-benar tidak dapat diterima karena hal ini tidak lagi dalam kekuasaan SCAF dan SCAF harus mematuhi janji-janji mereka kepada rakyat dengan menyerahkan kekuasaan eksekutif kepada presiden terpilih,” lanjut pernyataan FJP.
Partai ini berjanji untuk berpartisipasi dalam aksi rakyat melawan kudeta konstitusional dan pembubaran parlemen, yang dimulai Selasa ini.
Ikhwanul Muslimin juga mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi protes hari Selasa ini.
Sumber Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa anggota parlemen FJP berniat untuk masuk gedung parlemen pada Selasa ini (19/6) untuk mengadakan sidang parlemen. Jika mereka dicegah dari melakukannya, sidang parlemen akan diadakan di Tahrir Square.
Sumber yang berbicara dengan syarat anonim menambahkan bahwa jika sidang diadakan di Tahrir Square, maka akan dihadiri oleh Muhammad Mursi sampai kemenangannya secara resmi diumumkan, dan ia disumpah sebagai presiden Mesir di tahrir Square.(fq/amay)