Para anggota komite pariwisata di parlemen Mesir hari Senin (13/5/2013) membahas kekhawatiran mereka mengenai kerjasama pariwisata dengan Iran, yang membuka keran masuk pengaruh dan penyebaran ajaran Syiah.
Al-Ahram melaporkan, para wakil rakyat Mesir meminta Menteri Pariwisata Hesham Zaazou untuk membicarakan masalah itu dengan parlemen di majelis tinggi, yang saat ini memegang kekuasaan legislatif di Mesir sampai anggota dewan baru dipilih dalam pemilu mendatang.
“Syiah lebih berbahaya dibanding [wanita] telanjang,” kata Tsarwat Attallah dari Partai An-Nur dalam pertemuan komite yang dipimpin oleh politisi dari Partai Kebebasan dan Keadilan itu.
“Mereka berbahaya bagi keamanan nasional Mesir, rakyat Mesir bisa terpengaruh [untuk beralih] memeluk ajaran Syiah, sehingga memberikan kesempatan penyebarannya di Mesir,” imbuh Attallah.
Lebih lanjut dia meminta agar pemerintah Mesir pimpinan Muhammad Mursy dari Al-Ikhwan membatasi hubungan antara Kairo dengan Teheran, seperti yang dulu dilakukan oleh rezim Husni Mubarak.
Senada dengan rekannya itu, Abdul Jalil al-Qassim mengatakan, ajaran Syiah akan merusak ajaran Islam.
Mesir harus menerapkan batasan-batasan dalam kerjasama pariwisata dengan Iran, sebab menurut Al-Qassim Iran bertujuan untuk menimbulkan ketegangan di dalam negeri Mesir.
Namun, kehawatiran akan pengaruh Syiah itu dibantah oleh Yahya Abu al-Hassan dari Partai Al-Wassat. Dia mengatakan, negara yang memutuskan hubungan dengan Iran hanyalah Israel dan Amerika Serikat. Lagipula, wisatawan Iran hanya berada di Mesir untuk waktu terbatas.
Hal serupa pernah dinyatakan oleh tokoh Al-Ikhwan, Essam al Erian , yang menafikan penyusupan Syiah lewat pariwisata.
Pada bulan April lalu, lebih dari 50 wisatawan Iran datang ke Mesir, yang merupakan rombongan resmi untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Mereka tiba di Mesir dengan kawalan ketat aparat Mesir. Kunjungan itu merupakan bagian dari kerjasama bilateral Kairo-Teheran dalam bidang pariwisata yang ditandatangani bulan Februari lalu saat Ahmadinejad berkunjung ke Mesir. (hidayatullah/eramuslim/KH)