Para pengkritik menilai bahwa RUU ini merupakan serangan terhadap kebebasan beragama.
“Suara muazin tidak pernah menyebabkan kebisingan lingkungan. Ini adalah soal ritual agama Islam penting, dan kami tidak pernah campur tangan dalam setiap upacara keagamaan terkait dengan Yahudi di parlemen ini. Anda telah melakukan tindakan rasis,” kata Ahmed Tibi dari partai yang didominasi warga keturunan Arab dalam perdebatan.
“Intervensi Anda sangat menyerang Muslim,” tambahnya.
Warga Arab yang berada di Israel, yang juga dikenal sebagai Arab Israel, merupakan keturunan dari 160.000 warga Palestina yang tetap tinggal setelah pemerintahan Israel dibentuk pada tahun 1948.
Jumlahnya mencapai 20% dari penduduk Israel Sekitar 80% kaum Israel Arab adalah Muslim, sisanya terbagi antara Kristen dan Druze.
Foto: (Reuters) Anggota parlemen keturunan Arab Israel, MP Ayman Odeh, merobek salinan rancangan undang-undang selama perdebatan sengit di parlemen Israel atau disebut Knesset. (detik)