Parlemen Turki menyetujui mosi yang mengizinkan pasukan Turki melintasi perbatasan di utara Irak yang didiami warga Kurdi, untuk memberantas para pembenrontak Kurdistan.
Turki menganggap para pemberontak di Kurdistan terus merongrong keamanan Turki. Oleh sebab itu dalam voting yang dilakukan Rabu (16/10), parlemen Turki mengabulkan permintaan pemerintah agar dibolehkan mengerahkan pasukannya ke perbatasan Turki dan wilayah utara Irak itu dan mengesampingkan permohonan pemerintah Irak agar Turki menahan diri.
Perdana Menteri Turki Tayyib Erdogan sebelumnya menepis spekulasi bagi kemungkinan serangan mendadak ke Kurdistan, namun hasil voting parlemen kemarin memberikan paying hukum bagi militer Turki untuk melintasi perbatasan di utara yang bergunung-gunung, jika dianggap perlu.
Meski demikian, wacana seputar kemungkinan Turki melakukan serangan ke utara Irak, telah menyebabkan harga minyak di pasar global mencapai titik tertinggi dalam sejarah, yaitu di atas 88 dollar per barrel.
“Kami mengajukan mosi untuk mengambil tindakan ke wilayah Kurdistan demi perdamaian dan kesejahteraan negara kami. Setelah mosi ini diterima, kami akan melakukan apa yang menurut kami penting dilakukan demi kepntingan negara ini, ” tukas Deputi Perdana Menteri Turki Cemil Cicek.
Di sisi lain, kalangan pengusaha Kurdi yang berada di Turki mengkhawatirkan akan terganggunya hubungan ekonomi dan social jika pemerintah Turki jadi melakukan operasi militernya ke utara Irak.
“Kehidupan akan terhenti di wilayah itu, jika operasi militer jadi dilakukan, ” kata Halil Balkan, ketua kamar dagang dan industri di Sirnak.
Kekhawatiran serupa juga diungkapan Rizgin Birlik, salah satu pimpinan wilayah Partai Keadilan dan Pembangunan yang juga merupakan partai Tayyib Erdogan.
“Semua orang di wilayah ini cemas karena pikiran bahwa pasukan akan segera datang, ” ujarnya.
Ia melanjutkan, ”Masyarakat Kurdi sudah cukup menderita, kita belum bisa memberikan mereka kedamaian. ”
Kekhawatiran juga membayangi kehidupan imigran Kurdi di Turki. Mereka takut, persoalan ini akan meluas menjadi konflik regional. Jika ini terjadi, tak ada pilihan lain bagi mereka selain mengungsi.
Saat ini ada sekitar 12-15 juta orang Kurdi dari total penduduk Turki yang berjumlah 70 juta orang. Sejak lama, warga Kurdi mengeluhkan diskriminasi pemerintah Turki terhadap mereka di berbagai aspek kehidupan. (ln/aljz/iol)