Parlemen Mesir Desak Pemerintah Musnahkan Ribuan Babi

Majelis rendah Parlemen Mesir mendesak pemerintah untuk membunuh sekitar 250.000 babi yang ada di seluruh Mesir untuk menangkal kemungkinan tersebarnya virus flu babi di Negeri Piramida itu.

"Para wakil rakyat meminta pemerintah untuk segara mengambil langkah memusnahkan babi-babi yang tidak sehat dan merelokasi peternakan babi yang dekat dengan pemukiman penduduk, karena khawatir babi-babi itu akan menyebarkan virus flu babi," demikian pernyataan majelis rendah parlemen Mesir seperti dikutip kantor berita MENA.

Penduduk Mesir yang berjumlah 80 juta jiwa, mayoritas beragama Islam yang melarang Muslim makan daging babi. Di Mesir sedikitnya terdapat 10 persen penganut Kristen Koptik yang membolehkan mengkonsumsi daging babi.

Babi biasanya diternakan oleh kalangan Kristiani yang berprofesi sebagai pemulung dan mereka tinggal di sejumlah distrik di kota Kairo. Babi-babi itu bebas berkeliaran di jalan-jalan. Untuk itu, majelis rendah parlemen Mesir meminta otoritas berwenang di Mesir untuk merelokasi peternakan babi ke selatan Kairo.

WHO sudah meningkatkan status waspada flu babi dari tingkat empat ke tingkat lima, yang artinya flu babi bisa menjadi pandemi yang menyebar ke seluruh dunia. Saat ini, sejumlah negara di Eropa, AS, Selandia Baru dan Israel mengkonfirmasikan telah terjadi kasus-kasus flu babi di negaranya. Di Israel, seorang warga Israel yang baru pulang dari Mexico dipastikan terjangkit virus flu babi dan berpotensi menyebarkannya ke seluruh kawasan Timur Tengah jika tidak segera dicegah.

Menteri Pertanian Mesir, Saber Abdel Aziz Galal mengatakan, pihaknya sudah menyerukan agar para peternak babi menjauhkan babi-babinya dari hewan burung dan manusia. Langkah serupa pernah dilakukan Mesir saat merebak flu burung tahun 2006.

"Yang boleh kontak dengan babi hanya para pekerja yang tugasnya memelihara babi-babi itu. Di sini, babi-babi itu hidup berdekatan dengan manusia dan tidak dipelihara di tempat khusus," kata Aziz seraya menegaskan bahwa pemerintah akan memantau dan memeriksa kondisi babi-babi yang ada di seluruh Mesir.

Kantor berita MENA juga melaporkan bahwa sebuah rumah jagal di kota Alexandria sudah ditutup sebagai langkah pencegahan penyebaran virus flu babi. (ln/isc/AFP)