Anggota Parlemen Iran mengirimkan surat terbuka pada Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan yang isinya meminta agar para pemimpin Israel diseret ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang.
Surat tersebut dibuat oleh sekitar 243 anggota parlemen Iran dan dikirimkan ke Sekjen PBB pada Senin, 14 Agustus kemarin. Mereka menganggap para pemimpin Israel sudah melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil di Libanon dan rejim di Israel wajib membayar ganti rugi atas kerusakan besar infrastruktur-infrastruktur publik di Libanon.
Surat terbuka itu dibacakan oleh anggota Majelis Hussein Nejabat dalam rapat paripurna.
“Anda (Sekjen PBB) diharapkan bisa memenuhi tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, serta membela hak bangsa-bangsa yang telah menjadi korban agresi,” demikian isi surat tersebut seperti dikutip situs Arabic News.
“Sayangnya, beberapa pasal dalam resolusi 1701 dewan keamanan PBB dibuat bias berdasarkan kepentingan pihak agresor.”
Surat terbuka itu juga menyebutkan, rejim Israel sudah melakukan perang yang tidak seimbang di Libanon dan bertentangan dengan hukum dan aturan internasional, karena sudah menargetkan warga sipil.
“Rejim penjajah dan para pendukungnya yang sudah membiarkan perang meluas di Libanon berkeingian untuk menguasai Timur Tengah. Mereka tidak bisa mencapai tujuan militer mereka. Terima kasih pada para pejuang di Libanon yang telah meraih kemenangan secara politis dengan menyerahkan resolusi itu pada pihak agresor,” demikian bunyi bagian lain surat tersebut.
Surat itu juga mengingatkan kembali bahwa Komite PBB sudah setuju untuk menyelidiki kasus pemboman warga sipil di Palestina yang dilakukan oleh Israel, bersamaan dengan pernyataan negara Swiss yang menyatakan bahwa Israel sudah melanggar hukum peperangan. Meskipun sampai saat ini belum diketahui apa hasil penyelidikan itu.
Sebelumnya, Palang Merah Internasional, Amnesty Internasional dan sejumlah organisasi kemanusiaan juga sudah menyatakan bahwa Israel telah melanggar Konvensi Jenewa. (ln/arabicnews)