Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Inggris merekomendasikan agar pemerintah Inggris melakukan dialog langsung dengan tiga organisasi Islam terbesar di Timur Tengah, yaitu Hamas, Hizbullah dan Ikhawanul Muslimin.
"Ikhwanul Muslimin sangat kuat di Mesir, Hamas dan Hizbullah tidak bisa diabaikan, " demikian pernyataan Komite tersebut dalam laporan terbaru mereka yang dirilis Senin (13/8).
Laporan itu juga menyarankan agar Inggris tetap menjalin hubungan dengan Iran dan Suriah, karena kedua negara itu cukup berpengaruh di Timur Tengah.
Menurut Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Inggris, pemerintah Inggris berperan dalam jatuhnya pemerintahan nasional bersatu di Palestina, akibat boikot yang dilakukannya terhadap Hamas. Oleh sebab itu, prioritas pemerintah Inggris sekarang adalah membangun kembali pemerintahan nasional bersatu Palestina dengan mengikusertakan Hamas.
Komite tersebut mendesak mantan perdana menteri Inggris Tony Blair, yang sekarang menjadi utusan khusus Tim Kwartet, untuk ikut bernegosiasi secara langsung dengan ketiga kelompok pejuang Islam itu.
Mengomentari rekomendasi Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen, kantor kementerian luar negeri Inggris menyatakan, harus ada aturan yang jelas sebelum Inggris bersedia bicara dengan Hamas. Kementerian luar negeri Inggris meminta Hamas menghentikan aksi-aksi kekerasan, setelah itu pemerintah Inggris akan mempertimbangkan untuk membuka dialog dengan Hamas.
Dalam laporannya, Komite Hubungan Luar Negeri Inggris juga mempertanyakan kebijakan negara AS di Timur Tengah, terutama konsep Peta Jalan Damai untuk mewujudkan perdamaian antara Palestina dan Israel. Menurut Komite itu, Peta Jalan Damai sudah tidak relevan lagi.
Komite itu juga mengkritik kebijakan AS di Irak serta kampanye "Perang Melawan Terorisme" yang dilancarkan AS, yang hanya menimbulkan dendam dan sakit hati di Timur Tengah. (ln/Guardian).