Ketua Liga Arab , Nabil Arabi mengatakan situasi di Mesir tidak bisa dibandingkan dengan apa yang terjadi di Suriah, dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Arabiya.
Kepala Liga Arab mengatakan apa yang terjadi di Suriah adalah sengketa antara Rusia dan Amerika Serikat dan versi baru dari “Perang Dingin.”
Arabi mengatakan Uni Eropa memiliki hak untuk menangguhkan penjualan senjata dan peralatan keamanan ke Mesir dan permintaan mereka untuk transisi cepat menuju demokrasi di Mesir adalah “sah.”
Dia menggambarkan penggulingan Mohammad Mursi pada tanggal 3 Juli itu sebagai sebuah revolusi rakyat yang didukung oleh angkatan bersenjata Mesir.
Dia mengatakan walaupun Mursi terpilih secara demokratis namun ia menekankan bahwa “pemilu bukanlah satu-satunya faktor untuk demokrasi dan legitimasi.”
Sikap resmi Liga Arab tentang peristiwa Mesir akan diumumkan setelah para menteri luar negeri negara teluk bertemu pada bulan September ini.
Arabi menyatakan harapan bahwa Ikhwanul Muslimin akan menyerahkan kepada ‘kader mudanya’ , sebutan yang ditujukan kepada sebuah faksi kecil dari kalangan ikhwan muda yang berbeda sikap dengan kebijakan utama Ikhwan , untuk memainkan peran dalam panggung politik mendatang. (Arby/Dz)