Departemen Luar Negeri Israel telah memerintahkan keluarga diplomat mereka di Turki untuk segera meninggalkan negara itu karena berbagai protes dan keributan sehubungan dengan serangan keji Israel pada hari Senin kemarin.
Israel sendiri saat ini dikabarkan tengah berusaha keras untuk menyerukan rehabilitasi dengan Ankara. Pada awal hari Senin, hanya beberapa jam setelah serangan itu, pejabat Israel mulai bekerja untuk mencoba meredam kecaman seluruh dunia.
Perdana Menteri Israel sendiri, Binyamin Netanyahu langsung memotong waktu kunjungannya ke Amerika Utara dan membatalkan pertemuannya dengan Presiden AS Barack Obama. Ia langsung kembali ke Israel, sementara Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat di New York.
Duta Besar Israel dituntut untuk menjelaskan kejadian tersebut. Kementerian Luar Negeri Israel, pada gilirannya, mengadakan briefing dengan semua duta besar.
"Ini krisis diplomatik yang besar," Deputi Menteri Luar Negeri, Danny Ayalon mengatakan kepada The Jerusalem Post. "Kami bekerja dalam kondisi darurat."
Pada hari Senin, duta besar Turki dipanggil dan membatalkan tiga latihan militer bersama dengan Israel. (sa/jp)