Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis (16/2) menyatakan, gambar-gambar terbaru tentang penyiksaan di penjara Abu Ghraib merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum kemanusiaan internasional.
"Perlakuan-perlakuan yang terlihat, dalam video dan foto, jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional yang dibuat untuk melindungi mereka yang dipenjara dalam konteks konflik bersenjata," kata juru bicara ICRC, Dorothea Krimitsas.
"Kami sangat kaget sekaligus cemas, perlakuan sewenang-wenang dan penyiksaan yang terlihat dalam gambar-gambar tersebut," sambungnya mengomentari tayangan tentang penyiksaan di penjara AS di Irak, Abu Ghraib oleh stasiun televisi Australia, Rabu (15/2).
Komentar serupa juga dilontarkan PBB, yang mengatakan bahwa gambar-gambar dari penjara Abu Ghraib itu ‘sangat mengganggu.’ Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric pada para wartawan Rabu kemarin mengatakan,"Kamis berharap hal itu segera diselidiki."
Di Washington, seorang pejabat Pentagon mengakui bahwa rekaman video dan gambar-gambar penyiksaan tahanan di penjara Abu Ghraib, otentik.
Sementara itu, warga Irak yang melihat gambar-gambar tersebut mengatakan bahwa itu adalah simbol penjajahan di negeri mereka. "Saya merasa jijik ketika melihat gambar-gambar tersebut dan pada saat yang sama saya merasa berapa lemahnya pemerintahan kami yang ternyata tidak bisa menolong rakyatnya sendiri," kata Sadun Muhammad, seorang warga Irak.
Seorang pegawai kementerian kehakiman Irak di Baghdad tengah, Jinan Abid Muhammad juga mengungkapkan kemarahannya atas gambar-gambar penyiksaan tawanan di Abu Ghraib. "Ini merupakan penghinaan besar terhadap semua rakyat Irak dan Muslim. Para penjajah itu tidak tahu apa makna sebenarnya dari kebebasan, yang diklaim mereka bawa ke Irak," kata Jenan.
Raad Saadi seorang polisi jalan raya mengatakan, foto-foto dan rekaman video tentara Inggris yang memukuli pemuda Irak memperlihatkan arogansi pasukan asing di negerinya.
"Kalau tentara Inggris atau AS lewat di jalan sekarang, mereka bisa menyetop konvoi menteri dan menterinya sendiri tidak bisa bicara apa-apa. Mereka tidak menghormati sistem atau peraturan dan mereka tidak menghormati warga di jalan," ujar Saadi.
Keacaman juga dilontarkan oleh para politisi di Irak. Adnan Dulaimi, politisi Sunni dari National Concord Front mengatakan, gambar-gambar baru tentang penyiksaan di penjara Abu ghraib sangat melukai dan mengejutkan rakyat Irak. "Setiap orang harus menghormati hak asasi manusia, bahkan pelaku kriminal yang dipenjara," katanya.
Sementara itu perwakilan dari kelompok Syiah pimpinan Moqtada Sadr, Fadel Al-Sharaa mengatakan, "Nampaknya para penjajah itu masih belum mengerti sifat-sifat orang Irak. Rakyat Irak tidak bisa dilecehkan dan ini akan menimbulkan perlawanan besar terhadap para penjajah itu," ujar Al-Sharaa. (ln/iol)