Palang Merah Internasional menyimpulkan ada lebih dari 350 ribu jiwa di Irak yang dikubur tanpa diketahui identitasnya, dan otomatis tidak diketahui oleh keluarganya.
Menurut Komite Palang Merah Internasional, ribuan orang Irak yang terbunuh sejak kedatangan pasukan AS tahun 2003 telah dimakamkan secara massal, tanpa diketahui identitasnya dan juga tidak diketahui keluarga, di mana jasad mereka hingga kini.
Menurut sumber yang sama, jumlah orang yang hilang itu bisa jadi sedang ditahan, disembunyikan, atau sudah meninggal dan dimakamkan secara massal, atau mungkin juga hingga kini dirawat di rumah-rumah sakit dalam kondisi parah, atau hidup di tempat yang terisolir dan tersembunyi dari keramaian.
Ketua komite Palang Merah Internasional di Jenewa, Pierre Kraehenbuehl menjelaskan, “Tak ada penghitungan detail tentang berbagai peristiwa hilangnya orang-orang itu sejak dimulainya perang, saat Amerika datang ke Irak empat tahun lalu. Meskipun kematian itu terjadi setiap hari dan meskipun banyak pihak yang menemukan puluhan jenazah yang tak dikenal identitasnya. ”
Dalam konferensi pers menjelang peringatan hari internasional orang hilang, disebutkan sekitar sepuluh ribu mayat sepanjang satu tahun lalu telah dievakuasi ke Baghdad Medical-Legal Institute, dan hingga kini belum selesai diidentifikasi. Sementara ada sekitar empat ribu jenazah yang sudah dikuburkan di pemakaman khusus di Nejef dan Karbala sejak 2003.
Pierre Kraehenbuehl mengatakan pula bahwa salah satu tantangan terbesar bagi pemimpin Irak adalah memelihara lokasi pemakaman sehingga kelak bisa dikenal identitas orang-orang yang dikuburkan itu.
Kraehenbuehl menyampaikan bahwa kondisi Irak saat ini sangat kritis dan kebanyakan mereka terpaksa menggunakan perdukunan untuk mengetahui keberadaan anggota keluarga mereka yang hilang. Ada banyak keluarga yang juga membayar ratusan ribu dolar kepada orang-orang yang berbohong dengan mengatakan mereka mengetahui keberadaan orang-orang yang hilang itu.
Irak saat ini memiliki populasi lebih dari 27 juta jiwa. Menurut Kraehenbuehl para penguasa dunia harus membantu pencarian orang-orang hilang di Irak yang sudah demikian banyak itu, sebagai bagian dari tanggung jawab kemanusiaannya. Kepala Komite Palang Merah Internasional yang berbasis di Jenewa itu, juga menyampaikan soal laporan adanya 375 ribu orang hingga satu juta orang di Irak yang sampai kini majhul, alias hilang tak berbekas akibat perang Iran-Irak yang terjadi antara tahun 1980 hingga 1988.(na-str/albwb)