Pakistan menyatakan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai ada solusi yang adil atas permasalahan di Timur Tengah dan terbentuknya negara Palestina yang merdeka.
Hal tersebut ditegaskan oleh juru bicara kementerian luar negeri Pakistan, Tasneem Aslam dalam keterangan persnya, Senin (21/8). Ia mengatakan,"Kemajuan terhadap antara Pakistan-Israel tergantung pada solusi persoalan Timur Tengah dan pembentukan negara Palestina yang merdeka."
Kontak langsung pertama Pakistan dengan Israel terjadi pada tingkat pertemuan antara menteri luar negeri di Turki tahun 2005 lalu. Saat itu, Pakistan juga mengatakan tetap tidak akan mengakui eksistensi negara Israel sampai terbentuknya negara Palestina yang merdeka dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibukotanya.
Dalam keterangan pers itu, jubir kementerian luar negeri Pakistan membantah bahwa pemerintahnya memutuskan untuk mengirim pasukannya ke Libanon. "Belum ada keputusan apapun untuk mengirimkan pasukan Pakistan dan bergabung dan pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon," tegasnya (ln/arabworldnews)