Semua kontainer yang melewati wilayah Pakistan untuk memasok pasukan NATO di Afghanistan akan discanner untuk memastikan kontainer tidak memuat amunisi dan senjata, petugas bea cukai Pakistan melaporkan Jumat kemarin (6/7).
Islamabad telah membuka kembali rute darat untuk konvoi NATO awal pekan ini setelah menutupnya sebagai aksi protes atas serangan udara AS yang menewaskan 24 tentara Pakistan di sebuah pos perbatasan pada bulan November tahun lalu.
Sejumlah truk telah menyeberang ke Afghanistan, tetapi mayoritas masih di tertahan di pelabuhan Karachi, di mana truk-truk itu telah berdiam diri selama tujuh bulan terakhir.
“Kami mengamati kontainer secara acak di masa lalu, tetapi sekarang setiap kontainer akan diperiksa secara seksama,” kata juru bicara bea cukai Karachi Qamar Thalho.
Dia mengatakan barang apa pun yang tidak disebutkan dalam perjanjian antara Pakistan dan Afghanistan dan Pakistan dan NATO dapat disita.
Seorang pejabat berbicara tanpa menyebut nama mengatakan langkah itu dimaksudkan untuk menghalangi partai-partai oposisi dan kelompok agama – yang mengkritik pembukaan kembali jalur pasokan.
“Sebuah pemeriksaan ketat kargo hanyalah salah satu ukuran penting untuk tidak memberikan cukup ruang bagi oposisi untuk mengeksploitasi sentimen publik,” kata pejabat tersebut.
Partai-partai Islam dan kelompok oposisi melakukan kampanye dengan menggelar aksi protes terhadap pembukaan kembali jalur pasokan NATO di Karachi, Islamabad dan pusat kota Multan, Jumat kemarin.
Di Karachi, sekitar 800 demonstran dari partai Jamaat-e-Islami (JI) turun ke jalan kota tersibuk tersebut, melambaikan spanduk dan meneriakkan slogan anti-AS dan anti-pemerintah.(fq/afp)