Pakistan-PBB Sepakat Bentuk Tim Investigasi Pembunuhan Bhutto

Pakistan dan PBB bersepakat untuk membentuk tim PBB yang akan menyelidiki kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhuto. Bhuto tewas dalam ledakan bom, usai berkampanye di Rawalpindi pada 27 Desember 2007.

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan, Sekjen PBB Ban Ki-moon menyetujui permintaan Pakistan agar PBB melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Hal itu diperkuat PBB dalam pernyataan yang menyebutkan bahwa sudah tercapai kesepahaman antar PBB dan Pakistan, tapi masih diperlukan konsultasi lebih lanjut.

"Tujuan pembentukan komisi itu adalah, untuk mengidentifikasi siapa pelaku, siapa yang mengkordinir dan siapa yang membiayai aksi pembunuhan itu, " kata Qureshi usai bertemu Ban, Kamis (10/7).

Menurutnya, Pakistan dan PBB sudah menyepakati hal-hal yang prinsipil dari pembentukan tim investigasi itu, pembiayaannya, akses informasinya dan menjaga agar penyelidikan itu dilakukan secara independen dan tidak parsial.

Siapa di balik insiden pembunuhan Bhutto belum terungkap, meski aparat berwenang Pakistan telah menangkap dan menahan lima orang tersangka. Presiden Pakistan Pervez Musharraf menuding pembunuhan itu dilakukan oleh kelompk al-Qaidah dan menolak keterlibatan PBB dalam investigasi kasus tersebut.

Musharraf telah meminta bantuan pada polisi London Scotland Yard dalam proses penyelidikan. Kesimpulan hasil penyelidikan pemerintah Pakistan menyebutkan bahwa seseorang terlebih dulu menembak Bhuto sebelum bom meledak. Tapi bukan peluru yang ditembakkan itu yang menjadi penyebab tewasnya Bhutto.

Partai Bhutto, Partai Rakyat Pakistan menolak keseimpulan hasil investigas itu. Mereka menilai pengamanan untuk Bhutto dari pemerintah Pakistan tidak maksimal dan menuntut penyelidikan yang lebih mendalam dengan melibatkan PBB. (ln/BBC)