Aparat kesehatan Pakistan memusnahkan sekitar 500 botol vaksin bantuan dari Amerika Serikat. Pemusnahan itu dilakukan karena vaksin-vaksin senilai 2, 6 juta dollar tersebut ternyata sudah kadaluarsa.
Sumber-sumber di Pakistan menyebutkan, vaksin-vaksin itu dikirim dari negara bagian Illinois, AS sebagai bantuan kesehatan untuk para korban bencana alam di Pakistan beberapa waktu lalu. Masih menurut sumber tadi, AS mengirimkan vaksin-vaksin tersebut ke Pakistan, karena di AS sendiri vaksin-vaksin tersebut sudah dilarang didistribusikan.
Terungkapnya vaksin kadaluarsa ini membuat publik Pakistan marah. Kordinator bantuan untuk wilayah yang terkena bencana gempa bumi di Pakistan, Letnan Jenderal Farooq Ahmad Khan menyatakan sangat menyesalkan kasus ini. Seharusnya AS tidak mengirimkan bantuan yang sudah kadaluarsa.
"Karena setiap manusia sama. Mereka bukan kelinci percobaan. Dan vaksin-vaksin itu, jika kualitasnya sudah dinyatakan tidak baik di suatu negara, maka seharusnya hal yang sama juga berlaku di negara lain, " tegasnya.
Pemerintah federal Illinois memesan vaksin tersebut dari Eropa pada tahun 2004, ketika negara bagian AS ini kekurangan vaksin untuk penyakit flu. Namun pemerintah AS melarang vaksin-vaksin pesanan dari Eropa itu masuk ke negaranya.
Entah bagaimana caranya, vaksin itu lolos masuk ke Illinois. Vaksin-vaksin tersebut disimpan dalam sebuah lemari pendingin dan dikirim ke Pakistan sebagai bantuan ketika terjadi bencana gempa bumi di negara Asia Selatan itu pada tahun 2006 lalu.
Pejabat Pakistan yang terkait dengan bantuan ini mengaku tidak tahu kalau vaksin-vaksin itu sudah kadaluarsa saat mereka menerimanya sebagai bantuan dari AS.
Sementara itu Jaksa Agung negara bagian Illinois menyatakan, otoritas berwenang di Illinois yang menyimpan vaksin-vaksin tersebut telah melakukan pelanggaran, karena melangkahi aturan yang ditetapkan pemerintah. (ln/presstv)