Pakistan mengumumkan hari libur nasional Jumat mendatang agar warga dapat melakukan unjuk rasa menentang film anti-Islam yang diproduksi di Amerika.
Kabinet Pakistan mengatakan hari Jumat besok (21/9) akan menjadi hari resmi guna “mengutarakan cinta untuk Nabi Muhammad.”
“Kami akan mengirim pesan ke seluruh dunia bahwa Muslim Pakistan memprotes (film) ini dan kami tidak akan membiarkan satu kalimatpun menentang nabi suci,” kata Menteri Informasi Qamar Zaman Kaira dalam jumpa pers.
“Kami akan melakukan protes damai dan berdoa kepada Tuhan untuk mengatasi kelemahan Muslim karena kami menghadapi situasi seperti ini,” tambahnya.
Keputusan itu keluar setelah polisi mencegat ratusan pengacara yang melakukan protes mendekati kedutaan Amerika di Islamabad.
Sekitar 500 pengacara menerobos ke gerbang daerah diplomat Rabu kemarin (19/09)dan meneriakkan slogan anti-Amerika.
Bendera Amerika diletakkan di jalan dan para pengacara jalan satu per satu untuk menginjak bendera itu. Bendera Amerika tersebut kemudian dibakar sebelum protes berakhir secara damai.
Demonstrasi itu terjadi tiga hari menyusul unjuk rasa yang diwarnai kekerasan dan menyebabkan dua orang meninggal.
Kepala partai Suni, Suni Tehreek mendesak rakyat Pakistan untuk menutup toko dan melakukan unjuk rasa menentang film itu.
Unjuk rasa di sejumlah negara di dunia menyebabkan paling tidak tiga puluh orang meninggal, termasuk duta besar Amerika untuk Libia, Christopher Stevens.
Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan, Indonesia serta Sudan memblok situs berbagi video YouTube, tempat film itu diterbitkan.(fq/bbc)