Pakistan dan Afghanistan ternyata terlibat dalam serangan-serangan yang dilakukan pasukan AS di Afghanistan ke wilayah Pakistan. Selama ini pemerintah Pakistan selalu membantah pihaknya telah melakukan kesepakatan rahasia dengan militer AS, sehingga pasukan AS leluasa masuk ke wilayah Pakistan untuk memburu anggota al-Qaida.
Seorang pejabat pemerintah senior Pakistan yang menolak disebut jati dirinya membenarkan bahwa serangan-serangan pasukan AS ke wilayah Pakistan dilakukan atas kordinasi antara militer Pakistan, Afghanistan dan AS.
"Pakistan tidak punya teknologi yang memadai, oleh sebab itu Pakistan sangat bergantung pada pasukan AS," kata pejabat tadi.
Militer AS sedikitnya melakukan 39 kali serangan ke wilayah Pakistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan, selama sepuluh bulan terakhir. Serangan-serangan itu menewaskan warga sipil di pedalaman Pakistan termasuk anak-anak dan perempuan.
Kolonel John Spiszer, Komandan Brigade ke-3 Divisi Infanteri Pertama pasukan AS pada para wartawan di kota Kabul mengatakan, operasi bersama antara militer AS, Afghanistan dan Pakistan untuk memburu anggota dan para pendukung al-Qaidah di Pakistan diberi nama Operasi Lion Heart.
Menurut sumber di Pakistan, operasi itu bagian dari operasi bawah tanah yang disepakati Pakistan dan pihak AS. Kesepakatan tersebut dilakukan setelah Presiden Pakistan Asif Zardari berkunjung ke Washington bulan September lalu dan memberi izin pada AS untuk melakukan serangan ke target-target mereka, anggota al-Qaidah dan Taliban yang ada di pedalaman Pakistan.
Dalam perjanjanjian itu, Pakistan akan berpura-pura memprotes serangan-serangan pasukan AS dan Washington akan berpura-pura tidak mengakui serangan tersebut. (ln/iol)