Para peneliti di Universitas Haifa menyatakan, gelombang tsunami kemungkinan besar akan menghantam Israel. Perkiraan itu berdasarkan hasil penelitian geo-arkeologi yang dilakukan para peneliti di universitas tersebut.
Dr Beverly Goodman, pakar dari Jurusan Ilmu Kelautan Leon H. Charney School di Universitas Haifa mengatakan terjangan gelombang tsunami di Mediterania jarang terjadi dibandingkan di kawasan Samudera Pasifik. "Tapi dari hasil penemuan kami menunjukkan terjadi peningkatan gelombang yang mencapai pesisir pantai Israel," ujarnya setelah melakukan studi di Pelabuahn Caesarea.
Dalam studi yang dilakukannya untuk membantu proyek riset di pelabujan kuno itu dan riset terhadap bangkai-bangkai kapal yang karam. Dr Goodman secara kebetulan menemukan bukti bahwa telah terjadi sedikitnya empat kali gelombang tsunami di kawasan Caesarea.
"Kami berharap bisa menemukan sisa-sisa bangkai kapal yang karam, tapi betapa terkejutnya kami menemukan sebuah lapisan geologi yang tidak biasa dan tidak pernah kami temukan di kawasan ini sebelumnya," jelas Dr Goodman.
Dalam artikelnya yang dimuat di jurnal Geological Society of America, ia menulis bahwa tsunami yang paling pertama terjadi disebabkan oleh letusan gunung Santorini yang mempengaruhi hampir seluruh wilayah Mediterania. Tsunami selanjutnya, dalam jurnal Science Daily Dr Goodman menulis, disebabkan karena adanya longsoran di dasar laut yang disebabkan oleh gempa.
"Komunitas pantai yang berada dalam jangkauan tsunami itu mengalami kerusakan hebat. Sementara penduduk membersihkan daratan akibat dampak tsunami dan kembali membangun peradaban, bukti-bukti tsunami tetap tinggal di dasar laut," ujarnya. (ln/prtv)