Seorang sejarawan Israel di Yerusalem mengatakan bahwa apa yang dilakukan Israel saat ini dengan menggali lubang bawah tanah dan menghancurkan jalan bersejarah menuju ke pintu Magharibah yang mengarah ke Masjid Al-Aqsha, adalah untuk mencari sisa-sisa sejarah Yahudi.
“Ini kami lakukan untuk meneliti sisa-sisa peninggalan sejarah Yahudi, jadi bukan hanya untuk membangun tiang-tiang jembatan untuk menuju pintu Magharibah, ” katanya.
Perkataan ini disampaikan oleh Yovel Baruch dalam wawancaranya di sebuah radio Israel. Ia mengatakan, “Sejumlah peninggalan sejarah akan bisa disingkap melalui penggalian tanah ini dan itu akan menyangkut tiga agama langit, yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Kelak ini akan ada di Al-Quds nantinya. ”
Baruch berupaya mempertahankan argumentasi yang membenarkan penggalian tanah dan perusakan jalan mengarah ke pintu Al-Magharibah dengan mengatakan, apa yang dilakukan Israel itu sah dan legal. “Penggalian ini dilakukan sesuai undang-undang, ” tandasnya.
Secara diplomatis ia mengatakan, Israel tidak menyimpan niat untuk mendekat pada Masjid Al-Aqsha melainkan hanya sekedar mencari sisa peninggalan sejarah Yahudi saja. “Tidak ada niatan untuk mendekat pada Masjid Al-Aqsha. Kami menggali lubang ini untuk menyelamatkan peninggalan sejarah yang ada di lokasi itu, ” katanya berdalih.
Tapi argumentasi itu dibantah oleh Syaikh Raid Shalah, kepala Harakah Islamiyah Palestina. Ia mengatakan, berdasarkan pengalaman upaya Zionis Israel untuk merusak Masjid Al-Aqsha, apa yang dilakukan Israel merupakan proyek pertamanya untuk kemudian mengarah ke Masjidil Aqsha. Lebih dari itu, ia menambahkan bahwa jalan menuju pintu Magharibah itu adalah peninggalan sejarah Islam yang harus dijaga. “Sekarang mereka telah menghancurkan jalan bersejarah itu. Jalan itu rusak bukan karena salju melainkan karena proyek penggalian yang dilakukan Zionis Israel, ” tegasnya.
Kini, pasukan Israel menyebar ke seluruh penjuru wilayah Masjid Al-Aqsha untuk menghalangi siapapun yang ingin masuk ke lokasi tersebut dan ingin melindunginya. Menurut saksi mata, sudah terlihat tiga buah buldoser yang merusak jalan bersejarah pintu Al-Magharibah. Lokasi itu dijaga ketat keamanan militer dan polisi Israel. (na-str/akhbr)