Pakar Mesir Ungkap Sepak Terjang Israel di Irak

Seorang pakar strategi Mesir, mengendus keterlibatan Zionis Israel secara intensif di Irak. Perampok negara Palestina itu, menurutnya, ikut secara besar dalam proyek pembangunan Irak, yang dinamakan Irak Baru. Ia memaparkan tiga skenario terkait hubungan Israel dan Irak dalam jangka pendek ke depan.

Pakar strategi itu bernama Thariq Fahmi yang juga aktifis di Pusat Nasional Kajian Timur Tengah. Dalam paparannya pada sebuah seminar bertajuk “Lima Tahun Pendudukan AS di Irak dan Masa Depan Irak”, ia mengatakan, “Keberadaan Israel intensif di Irak, berbeda dengan apa yang selama ini disajikan media massa Arab. Orang-orang Israel ada di Irak di hampir setiap lembaga dan yayasan yang terlibat dalam pembangunan Irak.”

Ia menambahkan, Israel bergerak, bahkan sepertinya Israel lah yang memegang ujung tombak pembangunan kembali Irak. “Israel memimpin proyek pembangunan itu, bukan menjadi pesertanya saja, ” ujar Thariq Fahmi.

Ia mengaku mendapatkan analisa itu dari kajian yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan Israel dan sejumlah kementerian lain yang mengatakan, “Israel menanam modal dalam pembangunan untuk apa yang mereka sebut sebagai Irak Baru. Ini memberi kesempatan pada Israel guna memantapkan ekonominya hingga memperoleh keuntungan besar.”

Menurut Fahmi, masuknya Israel ke Irak adalah salah satu strategi Israel yang memang ingin memperkuat cengkeramannya di masa depan di Irak. Fahmi menyebutkan tiga skenario tentang hal ini.

Pertama, Israel masuk dalam hubugan diplomatik yang utuh dengan sistem pemerintahan Irak saat ini. Ini dilakukan secara sembunyi, meskipun Presiden Irak Jalal Thalibani, saat ini masih tegas mengatakan tidak ada hubungan dengan Israel.

Kedua, Israel akan masuk dalam kaukus segitiga antara Irak-AS-Israel, bisa juga melibatkanYordania untuk melakukan komunikasi diplomatik antar mereka.

Ketiga, mempercepat langkah membuka hubungan diplomatik antara Irak dan Israel, dengan lebih dulu melakukan hubungan non-formal di berbagai level.

Menurut DR. Fahmi, skenario ketiga-ah yang kemungkinan besar dilakukan Israel untuk bisa masuk dan bermain di Irak. (na-str/iol)

Pakar Mesir Ungkap Sepak Terjang Israel di Irak

Seorang pakar strategi Mesir, mengendus keterlibatan Zionis Israel secara intensif di Irak. Perampok negara Palestina itu, menurutnya, ikut secara besar dalam proyek pembangunan Irak, yang dinamakan Irak Baru. Ia memaparkan tiga skenario terkait hubungan Israel dan Irak dalam jangka pendek ke depan.

Pakar strategi itu bernama Thariq Fahmi yang juga aktifis di Pusat Nasional Kajian Timur Tengah. Dalam paparannya pada sebuah seminar bertajuk “Lima Tahun Pendudukan AS di Irak dan Masa Depan Irak”, ia mengatakan, “Keberadaan Israel intensif di Irak, berbeda dengan apa yang selama ini disajikan media massa Arab. Orang-orang Israel ada di Irak di hampir setiap lembaga dan yayasan yang terlibat dalam pembangunan Irak.”

Ia menambahkan, Israel bergerak, bahkan sepertinya Israel lah yang memegang ujung tombak pembangunan kembali Irak. “Israel memimpin proyek pembangunan itu, bukan menjadi pesertanya saja, ” ujar Thariq Fahmi.

Ia mengaku mendapatkan analisa itu dari kajian yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan Israel dan sejumlah kementerian lain yang mengatakan, “Israel menanam modal dalam pembangunan untuk apa yang mereka sebut sebagai Irak Baru. Ini memberi kesempatan pada Israel guna memantapkan ekonominya hingga memperoleh keuntungan besar.”

Menurut Fahmi, masuknya Israel ke Irak adalah salah satu strategi Israel yang memang ingin memperkuat cengkeramannya di masa depan di Irak. Fahmi menyebutkan tiga skenario tentang hal ini.

Pertama, Israel masuk dalam hubugan diplomatik yang utuh dengan sistem pemerintahan Irak saat ini. Ini dilakukan secara sembunyi, meskipun Presiden Irak Jalal Thalibani, saat ini masih tegas mengatakan tidak ada hubungan dengan Israel.

Kedua, Israel akan masuk dalam kaukus segitiga antara Irak-AS-Israel, bisa juga melibatkanYordania untuk melakukan komunikasi diplomatik antar mereka.

Ketiga, mempercepat langkah membuka hubungan diplomatik antara Irak dan Israel, dengan lebih dulu melakukan hubungan non-formal di berbagai level.

Menurut DR. Fahmi, skenario ketiga-ah yang kemungkinan besar dilakukan Israel untuk bisa masuk dan bermain di Irak. (na-str/iol)