Pakar HAM Israel: Andai Tak Ada Hakhom, Kita Pasti Akan Damai

Seorang pakar HAM Israel, Jadon Levi, menulis sebuah artikel di harian Haaretz, sebuah media massa terbesar di Israel. Dalam artikel itu, ia mengungkap rangkaian peristiwa kacau yang terjadi di Lembaga Hakhom di Al-Quds (Jerussalem).

Lembaga itu merupakan institusi Zionis ekstrim yang dalam beberapa bulan mengeluarkan tokoh Yahudi bergerlar Hakhom dan memiliki pikiran garis keras Israel serta umumnya diangkat mejadi pimpinan di berbagai proyek penjajahan dan pendudukan Israel atas Palestina.

Lembaga Hakhom tulis Levi bisa diibaratkan dengan kapal induk bagi komunitas terakhir masyarakat Israel yang mengeluarkan ragam doktrin dan ideologi Zionis Israel. “Tak seorangpun bisa menjelaskan secara detail kemampuan komunitas itu untuk memunculkan kekacauan. Tapi tak seorang pun menutup mata dari ancaman bahaya yang dialami negara karena mereka. Boleh jadi perdamaian akan terjadi di Israel seandainya tidak ada proyek pendudukan yang dipimpin oleh para Hakhom, ” tulis Levi.

Menurutnya, lembaga Hakhom itu melahirkan para hakhom-hakhom yang menjadi pionir banyak kerusakan dalam sejarah Zionis Israel. Sebagai bukti, mayoritas tokoh yang melakukan tindakan radikal dan tokoh yang mengkampanyekan kebencian melawan Arab dan Islam, adalah tokoh-tokoh yang berasal dari lembaga Hakhom.

Lembaga itulah, tambah Levi yang mengeluarkan para Hakhom yang terkenal memimpin proyek yang merusak seperti Moshe Lefinger, Hadeim Dorukuman, Abraam Shabira dan Yaqob Ariel dan lain-lainnya. Mereka semuanya terlibat dalam ragam aksi kekerasan seperti mengizinkan pembunuhan rakyat sipil Palestina, melarang Knesset Israel mengeluarkan kebijakan untuk mengosongkan pemukiman Israel dan lainnya.

Rakyat muslim Palestina sipil yang gugur di Ghaza, juga menurut Levi, merupakan korban dari aliran berpikir keras yang muncul di kalangan Hakhom. Lalu Israel pun akan masuk dalam perjalanan baru pertumpahan darah yang tak kunjung selesai. (na-str/aljzr)