Pakar di Israel: Zionis Israel Sedang Menuju ke Kehancurannya

Menjelang peringatan hari jadi negara penjajah Zionis Israel yang ke 60, muncul sejumlah pemikiran kritis terhadap nasib Israel yang telah mencaplok dan membunuh ribuan orang Palestina itu.

Pemikiran itu tidak datang dari luar Israel tapi justru dari kalangan ideolog Israel sendiri. Yang unik, umumnya para pemikir Israel mengatakan saat ini Israel memang sedang melewati masa yang akan membawa pada kehancurannya.

Pandangan seperti ini dilansir sejumlah media Israel dan marak menjadi perbincangan di masyarakat Zionis. Sebuah media Israel memuat berita utama dengan judul “Pandangan tentang Akhir Zaman bagi Israel.” Dalam tulisan itu, disampaikan soal makin merosotnya kepercayaan publik terhadap pemimpin Israel yang tak kunjung pulih.

Para pemikir yang melontarkan pendapat seperti itu adalah orang-orang penting yang memiliki peran utama dalam tubuh Zionis Israel untuk memutuskan suatu perkara. Ini artinya, mereka memang memiliki pengalaman lama berinteraksi dengan Israel dan bukan sekedar pemikir yang tak mempunyai pengalaman praktis.

Salah seorang dari mereka adalah Prof. Amenon Robenstain, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pengadilan dan Pengajaran pada masa pemerintahan Rabin dan Ehud Barak. Ia juga pernah menulis sebuah buku tentang masa depan Israel, dan bekerja sebagai dosen hukum di Universitas Tel Aviv. Menurut Robenstain Israel tak mungkin bertahan karena dua ancaman penting.

Ancaman yang berasal dari luar, akan menyebabkan Israel gagal berhadapan dengan bangsa Arab yang teurs menerus mengancam posisi Israel. Sedangkan ancaman dari dalam muncul dari perilaku bobrok, korupsi, dan semacamnya, yang dilakukan para pemimpin Israel. Tapi, meski merusak dari dalam, mereka tetap dipakai guna memantapkan posisi Israel.

Dalam wawancara yang dilakukan Haaretz, Amenon mengatakan, meski Israel menang dalam perang melawan negara Arab, tapi kemenangan itu gagal untuk bisa menahan bangsa Arab untuk tidak menyerang Israel. “Saya memandang ada banyak masalah yang akan menghadang Israel, antara lain karena faktor Islamisasi konflik Israel-Arab, sehingga konflik itu memasuki wilayah keyakinan agama.Ini tidak saja menambah permusuhan terhadap Israel, tapi juga menambah tajam serangan terhadap Israel, ” ujarnya.

Sementara itu, usai acara peringatan kelahiran Israel, Mantan pemimpin Knesset Israel Abraham Boreg yang termasuk sebagai founding father Israel, mengatakan, “Saya yakin secara pribadi, bahwa Israel kini menderita tekanan mental yang terus menerus terjadi. Tekanan Nazi yang menyebabkan kita kehilangan keseimbangan. Kita hidup dengan perasaan bahwa dunia menjauhi kita. Kita dikelilingi oleh kekerasan yang menghancurkan kita. Kita hidup di tengah masyarakat yang mengusung pedang. Perasaan ini yang mau tidak mau terekam dalam jiwa orang Israel dari tragedi holocaust di Jerman.”

Selain itu ia menambahkan bahwa banyak fenomena kekerasan yang dilakukan Israel, menjadikan Israel sebagai ancaman bagi pihak lain. Meski di sisi lain hal itu mengancam masa depan Israel. “Israel adalah negara fasis, keras, kasar, imperium, superior, tidak mempunyai basis kejiwaan dalam dirinya. Seruan-seruannya tidak lain ajakan untuk membunuh rakyat Palestina, menghancurkan rumah mereka, mengusir rumah mereka, membunuh pemudanya. Ini bukti bahwa Israel fasis, " kata Boreg.(na-str/iol)