Iran Akan Pertahankan Proyek Nuklirnya Sampai 'Titik Darah Penghabisan'

Penegasan Iran untuk tidak tunduk pada keinginan DK PBB disampaikan oleh Hojjatul Islam, Ahmad Khatami dalam khutbah Jum’atnya di Teheran yang secara resmi disiarkan oleh media massa di Iran secara live. “Semua yang kami ingin lakukan adalah hak kami dan kami akan mempertahankan hak kami sampai titik darah terakhir dari diri kami. Mereka ingin memanaskan krisis. DK PBB memaksakan diri untuk menjadi penentu keadilan. Mereka ingin memunculkan sebab yang bisa mengguncang stabilitas dan memunculkan kezaliman,” ujar Khatami.

AS 'Bungkam' Kebebasan Berbicara, Profesor dan Guru Tidak Boleh Sembarangan Kritik Bush

Para guru dan profesor di Negeri Paman Sam bakal menghadapi masa-masa yang sulit. Mereka tidak lagi bebas untuk menyuarakan pemikiran-pemikiran mereka dan melontarkan kritik terhadap kebijakan luar negeri pemerintahan Bush karena para Sherrif anti teror federal akan mengawasi dan para siswa boleh dibayar jika mau menyerahkan hasil rekaman pernyataan-pernyataan yang berbau anti Amerika.

Pertama Kali, Pemilu Kuwait Libatkan Kaum Wanita

Pertama kali dalam sejarah perpolitikan di Kuwait, kaum wanita masuk dalam daftar calon anggota legislatif melalui pemilu kota yang dilakukan pada Selasa 4 April 2006. Adalah Insinyur Jinan Muhsin Ramadhan dan Dr. Khalida Abdul Hay Al-Khadhr, dua orang wanita yang bertarung memperebutkan suara di samping 6 orang laki-laki guna merebut kursi di distrik kelima.