Pabrik Senjata Pakistan Diserang Bom Bunuh Diri, Puluhan Pekerja Tewas

Ledakan bom yang diduga serangan bom bunuh diri mengguncang pabrik senjata Pakistan di utara kota Wah, sekitar 30 kilometer dari Islamabad, ibukota Pakistan, Kamis (21/8). Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang menewaskan hampir 60 orang itu.

Ledakan terjadi di tengah keramaian saat para pekerja melakukan pergantian shift jam kerja. Petugas kepolisian bernama Sardar Shahbaz Hussain mengatakan, ledakan pertama terjadi di luar pintu gerbang pabrik dan ledakan kedua menyusul tak lama kemudian di pintu gerbang lainnya. Selain puluhan korban tewas, pihak rumah sakit setempat mengatakan ada lebih dari 100 orang korban luka akibat insiden ledakan bom tersebut.

"Sejauh ini lebih dari 100 korban luka sudah dibawa ke rumah sakit termasuk 12 jenazah. Kami mengerahkan 25 ambulan dan ada pasukan militer serta pegawai pabrik yang membantu evakuasi, " jelas Zaheer Shah dari Edhi Rescue, sebuah lembaga sosial terbesar di Pakistan.

"Situasi di lokasi kejadian setelah ledakan sangat kacau. Tubuh manusia bergelimpangan di mana-mana dan mereka yang terluka merintih minta tolong. Para korban luka banyak yang kehilangan tangan dan kakinya. Saya juga melihat bagian tubuh manusia tersangkut di pohon-pohon, " ujar seorang manajer pom bensin yang ada di dekat lokasi kejadian

Seorang petugas kepolisian menyebut dua ledakan bom itu sebagai serangan besar. Menurut keterangannya, serangan bom dilakukan oleh dua orang laki-laki yang meledakkan diri di depan pintu gerbang pabrik. "Para pelakunya berjalan kaki, kemudian melakukan aksi bom bunuh diri hanya berselang kurang dari satu menit, " ujarnya.

Pabrik senjata Pakistan di Wah adalah salah satu dari 20 pabrik yang memproduksi peralatan perang Pakistan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 25.000-30.000 orang. Pascamundurnya Musharraf, sudah terjadi dua serangan bom di Pakistan. Yang petama, serangan bom di sebuah rumah sakit di kawasan Dera Ismail Khan dua hari yang lalu, yang menewaskan 30 orang.

Sementara itu, Juru Bicara Tehreek-e-Taliban di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan di pabrik senjata Pakistan. "Para pelaku bom bunuh diri kami telah melakukan serangan pada hari ini sebagai reaksi atas operasi-operasi militer di Swat dan Bajaur, " kata Maulvi Omar, juru bicara kelompok itu.

Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengutuk aksi-aksi serangan bom bunuh diri itu. Ia menginstruksikan aparat berwenang untuk mengungkapkan pelaku di balik aksi-aksi kekerasan tersebut. (ln/aljz)