Organisasi Pemuda Muslim Swedia Kembalikan Dana Hibah dari Hasil Judi

Organisasi pemuda muslim di Swedia (Sveriges unga muslimer) mengembalikan bantuan hibah senilai jutaan kroner yang diberikan pemerintah, karena dana itu berasal dari keuntungan industri perjudian di negeri itu.

"Dana hibah itu secara moral dipertanyakan karena perjudian jadi candu yang makin meluas di masyarakat," kata Presiden Generasi Muda Muslim Swedia, Mohammed Kharraki.

Ia mengatakan, organisasinya sudah lama melakukan kajian internal apakah akan menerima bantuan hibah itu, atau mengembalikannya. Mereka pada umumnya peka dengan masalah perjudian, dan mereka tidak mau membangun organisasi dengan udang yang didapat dari kesulitan orang lain.

Menurut Kharraki, banyak organisasi pemuda di Swedia yang menghadapi dilema yang sama. Beberapa diantaranya menerima bantuan hibah itu meski mereka tidak menginginkannya, karena mereka masih bergantung pada dana pemerintah untuk mempertahankan kelangsungan organisasinya.

"Tapi itu sama saja dengan mendukung sebuah sistem yang mereka tolak," kata Kharraki.

Setiap tahunnya, Pengurus Nasional Urusan Kepemudaan Swedia memberikan bantuan hibah berupa uang pada organisasi-organisasi kepemudaan untuk membiayai kegiatan mereka. Sepertiga dari dana hibah yang diberikan itu, berasal dari profit Svenska Spel, lembaga pemerintah yang memonopoli usaha perjudian di Swedia.

Pada tahun 2010, organisasi Generasi Muda Muslim Swedia menerima bantuan hibah sebesar 1,5 juta kroner. Tapi pada tahun itu juga, pengurus organisasi itu memutuskan untuk mengurangi kegiatan mereka, sehingga mereka bisa mengembalikan bantuan hibah dari Svenska Spel.

Kharraki mengatakan, untuk memenuhi kekurangan dana kegiatan, organisasinya berusaha mencari lebih banyak sponsor dan memanfaatkan dana yang mereka hemat dari anggaran tahun sebelumnya. Jadi, kegiatan-kegiatan utama organisasi tetap bisa berjalan, seperti kegiatan kemah musim panas, kegiatan akhir pekan yang digelar di bergantian di kota-kota di Swedia, dan acara konferensi tahunan.

"Semua anggota menerima keputusan ini dengan senang, meski pihak pemerintah merasa heran mengapa bantuan mereka dikembalikan," kata Kharraki. (ln/EI)