Orang bisu atau tunarungu di kota Madinah Saudi, saat ini memiliki kesempatan untuk mengikuti Khotbah Jumat menggunakan bahasa isyarat dengan interpretasi simultan, hak istimewa yang hanya bisa mereka nikmati di beberapa tempat.
“Ketika orang tuli dan bisu datang ke Masjid suci, mereka duduk secara pasif tanpa menerima informasi, tapi sekarang mereka mendapatkan manfaat dari setiap khutbah Jumat. Di masa lalu, beberapa warga tuli dan bisu tidak melihat manfaat dari menghadiri khotbah Jumat dan sebagian yang lain lebih memilih untuk datang ke masjid karena kemalasan. Tapi sekarang, mereka memiliki tempat mereka sendiri di dalam masjid dan duduk sama dengan jamaah lainnya,” kata Khalid al-Thakir, seorang penerjemah bahasa isyarat.
“Segala puji bagi Allah, ini adalah tempat yang indah, saya pertama kali ditanya tentang hal itu dan datang ke sini dan saya merasa sangat nyaman. Pemerintah mengambil inisiatif berharga untuk memberikan interpretasi bahasa isyarat simultan untuk orang tuli dan bisu, kita mendapatkan manfaat dari layanan ini,” diterjemahkan Al-Thakir dari salah satu peserta.
“Dalam 10 hari pertama Ramadhan kami menyediakan sebuah festival untuk orang tuli dan bisu yang datang dari Suriah, Denmark, Perancis, Arab Saudi, Madinah dan bagian lain dunia,” diterjemahkan Al-Thakir dari peserta yang lain.(fq/aby)