Orang Tua Murid AS Gelisah Maraknya Penyimpangan Seksual di Sekolah

Para wali murid sekolah AS, berteriak mengeluhkan perilaku penyimpangan seksual yang mengancam anak-anak mereka. Mereka menuntut membuat sebuah organisasi yang konsern mengobati penyimpangan seksual yang kini menjangkiti anak-anak mereka.

Mereka juga ingin membuka jaringan komunikasi luas dengan berbagai yayasan untuk memerangi penyimpangan seksual, menandingi jaringan yayasan yang pro penyimpangan seksual.

Harian The Sunday Telegraph edisi Ahad (18/6), menyebutkan, asosiasi yang akan dibentuk para orang tua untuk memerangi penyimpangan seksual itu muncul, karena berbagai kasus penyimpangan seks di kalangan pelajar AS.

Sejumlah sekolah tinggi di AS telah mengizinkan hadirnya lembaga penanganan penyimpangan seks untuk menyampaikan diskusi dan penerangan kepada murid-murid sekolah. Para pejabat pendidikan di Colorado, bahkan telah mengizinkan pemberian penyuluhan yang menyerukan perbaikan pandangan para pelajar tentang seks, dengan memuat keterangan dan nasihat-nasihat keagamaan.

Regena G., direktur eksekutif sebuah organisasi anti penyimpangan seksual mengatakan, “Manusia tidak dilahirkan untuk memiliki penyimpangan seks, menjadi gay atau lesbi. Kami ingin memberitahu generasi kami tentang kenyataan ini, agar mereka tidak hanya mendapat informasi tentang seks dari satu pihak saja.”

Informasi yang berkembang di kalangan pelajar AS belakangan ini, memang banyak didominasi dengan kebebasan seks yang cenderung mengarahkan mereka untuk berprilaku menyimpang.

Regena mengakui, anaknya telah mengalami orientasi menyimpang dalam urusan seks. Dan kini ia akan memberikan terapi mental kepada anaknya.

Allan S, kepala Organisasi Nasrani Anti Penyimpangan Seks, mengatakan, “Komunitas penyimpangan seks selalu mengatakan mereka tidak pernah bisa berubah. Tapi sekarang telah ada berbagai sarana alternatif untuk mengobati mereka.” Alan sendiri yang kini berusia 34 tahun mengaku dahulunya adalah seorang gay. “Aku tidak pernah memilih untuk menjadi seorang gay. Ketika aku berusia 11 tahun aku tiba-tiba saja menjadi punya kecenderungan dengan sesama jenis. Pada saat itu, aku menerima pelajaran dari guruku, bahwa aku tidak bisa melawan kecenderungan itu dan harus menerimanya sebagai gay sampai mati,” tuturnya.

Tapi pada usia 18 tahun, Allan bergabung dalam organisasi keagamaan Nasrani di Florida. Dari sanalah dia mulai berubah dan akhirnya benar-benar bisa merubah kecenderungan sesama jenis yang dideritanya. Ia kini telah menikah dan mempunyai dua orang anak. “Kehidupan saya tidak ada bedanya dengan orang normal sekarang. Saya salah satu dari puluhan pria yang bisa mengatasi kecenderungan penyimpangan seksual,” jelasnya.

Seperti diberitakan, Bush beberapa waktu lalu menyatakan menolak pernikahan sejenis. Bush melalui pidato mingguannya menyerukan agar Senat Amerika memutuskan bahwa pernikahan adalah semata-mata persatuan antara pria dan wanita. pemerintahan George W. Bush mengaku gerah dengan maraknya pernikahan kaum gay di San Fransisco. Karena itulah, pemerintah Bush berencana melakukan amandemen undang-undang pelarangan pernikahan sesama kaum sejenis di negeri Paman Sam.

Wartawan BBC di Washington James Coomarasamy mengatakan jumlah masyarakat Amerika yang menentang pernikahan sesama jenis kelamin memang lebih banyak. Namun, sebagian lainnya menginginkan kebebasan pribadi saat menentukan status hukum pernikahan mereka.

Pengadilan tinggi negara bagian Massachusetts, adalah lokasi pertama yang berani memutuskan pernikahan pasangan sejenis atau gay sebagi hak manusia yang sah.

Sejumlah analisa politik menyebutkan sikap Bush terkait pernikahan gay bisa dijadikan isu dalam pemilihan presiden tahun ini. Para anggota Kongres atau parlemen yang berhaluan konservatif menentang dibukanya pernikahan untuk pasangan sejenis. Mereka didukung presiden Bush. Mereka berusaha merumuskan undang-undang federal yang akan menyatakan undang-undang pernikahan gay di negara-negara bagian, tidak legal. (na-str/iol,bbc,ndrln)