Orang Kedua di Al-Qaidah Yaman Bantah Tewas oleh Serangan Drone AS

Seorang pria yang mengaku sebagai orang kedua al-Qaidah di Yaman merilis laporan audio yang menyangkal bahwa ia telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Keaslian klip, konon dibuat oleh Said al-Shihri, tidak bisa dikonfirmasi. Audio ini sendiri diproduksi oleh sayap media Al-Qaidah di Yaman, al-Malahem, dan diposting di situs jihadis Minggu malam lalu.

Dalam pesan audio, seorang pria yang mengaku sebagai al-Shihri kelahiran Saudi yang juga dikenal dengan Abu Sufyan al-Azdi, mengecam pemerintah Yaman yang menyebarkan rumor “tentang kematian saya … seolah-olah pembunuhan mujahidin oleh Amerika adalah kemenangan mereka dari Islam dan umat Islam.”

Dalam audio, pria yang mengaku sebagai al-Shihri mengecam KTT Islam Agustus lalu yang diadakan di Arab Saudi yang berfokus pada perang sipil Suriah, mengatakan KTT itu gagal untuk membantu orang-orang Suriah.

Dia mengatakan KTT itu “dihadiri oleh para pemimpin jahat dari pemerintah Islam, di garis depan Presiden Iran (Mahmoud) Ahmadinejad, orang yang paling jahat di muka bumi.”

Audio juga menyinggung sebuah film anti-Islam yang diproduksi di AS yang menjadi terkenal pada pertengahan September yang memicu aksi protes di seluruh dunia Muslim.

Al-Shihri berperang di Afghanistan dan menghabiskan enam tahun di penjara militer AS di Teluk Guantanamo, sebelum dibebaskan pada tahun 2007 dan melalui lembaga “rehabilitasi” yang terkenal Arab Saudi, Ia melarikan diri ke Yaman dan menjadi wakil Nasser al-Wahishi, pemimpin kelompok yang dikenal juga sebagai Al-Qaidah di Semenanjung Arab.

Para pejabat Yaman sebelumnya mengklaim bahwa al-Shihri dan enam orang lainnya yang bepergian dengan dia tewas dalam serangan 10 September lalu setelah kendaraan mereka ditembak. Rudal itu diyakini ditembakkan oleh pesawat drone AS.

Tapi tak lama setelah pengumuman tersebut, surat kabar Saudi Asharq al-Awsat mengutip seorang pejabat senior kementerian pertahanan Yaman yang tidak disebutkan namanya mengatakan tes DNA membuktikan bahwa korban tewas bukan al-Shihri.(fq/ap)