Koalisi oposisi Nasional Suriah telah memilih perdana menteri sementara yang baru, mempercayakan dengan tugas memulihkan ketertiban ke daerah-daerah yang tidak dikendalikan lagi oleh Bashar al-Assad.
Ahmad Tumeh, 48 tahun , terpilih pada hari Sabtu, dengan harapan ia akan meningkatkan kredibilitas oposisi di dunia internasional untuk mengupayakan proses perdamaian untuk mengakhiri perang saudara di negara itu.
Tumeh, mantan tahanan politik dari provinsi timur Deir al-Zor dan berlatar belakang dokter gigi, memenangkan 75 suara dari 97 suara dalam pemungutan suara di Istanbul, sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Dia menggantikan Ghassan Hitto, tokoh yang kala itu diusung oleh faksi Ikhwanul Muslimin Suriah yang akhirnya mengundurkan diri pada bulan Juli , ia hanya bertahan selama empat bulan, karena tidak didukung oleh faksi suriah lainnya walau ia memenangkan pemilihan suara dari seluruh anggota oposisi Suriah.
Tumeh, diharapkan untuk memilih kabinet dari 13 menteri dengan kesepakatan pembicaraan antara koalisi Arab dan Barat.
“Prioritas pemerintah akan mengembalikan stabilitas di daerah yang telah dibebaskan, memperbaiki kondisi hidup mereka dan memberikan keamanan,” kata Tumeh setelah pemilihan .
Koalisi Nasional pada bulan Juli lalu memilih Ahmad al-Jarba sebagai Presiden sementara Suriah , seorang kepala adat dan pembangkang yang melarikan diri ke luar negeri pada bulan Agustus 2012 setelah ia dibebaskan dari penjara pemerintah Suriah. (Alj/KH)