Seorang diplomat Iran telah dibunuh di ibukota Suriah Damaskus, sumber oposisi Suriah mengatakan Rabu ini (1/8). Al Arabiya belum dapat mengkonfirmasi laporan itu atau menemukan rincian lebih lanjut dari sumber lain.
Sementara itu, Kepala tentara pembebasan Suriah Rabu ini mengecam pembentukan koalisi politik baru di luar Suriah yang berencana untuk mendirikan pemerintahan transisi, menyebut pemimpinnya oportunis yang berusaha memecah belah oposisi dan mencari keuntungan dari pemberontak.
Dewan Revolusi Suriah diluncurkan oleh sekelompok 70 aktivis di pengasingan Suriah pada konferensi pers di Kairo, Selasa kemarin.
Para politisi yang membentuk koalisi baru “dilanda demam kekuasaan yang menyebabkan mereka mengumumkan berdirinya sebuah pemerintahan transisi mengambil keuntungan lebih dari revolusi kita dan darah para martir kami, “kata kepala tentara pembebasan Suriah, Kolonel Riad al-Asaad kepada Al Arabiya.
“Namun pada kenyataannya mereka berusaha untuk menghidupkan kembali rezim Assad yang jatuh dengan mengambil keputusan tanpa kembali ke rakyat yang telah menumpahkan darah dan air mata untuk mencapai kemerdekaan mereka dari geng kriminal Assad,” tambahnya.
Pengumuman rencana untuk membentuk pemerintah transisi ini terutama ditujukan untuk “menyenangkan pihak luar dan berusaha menghancurkan persatuan rakyat terutama Tentara Pembebasan Suriah,” kata Asaad.(fq/aby)