Luay al-Miqdad, Koordinator politik dan Media tentara oposisi Suriah mengumumkan bahwa oposisi Suriah telah menerima bentuan senjata modern dimana hal itu akan mengubah bentuk pertempuran dengan pasukan Rezim Suriah, katanya.
Sebelumnya Pemerintah Suriah meminta Dewan Keamanan PBB untuk menuntut Qatar, Arab Saudi, Turki dan Perancis untuk menghentikan apa yang ia sebut sebagai pelanggaran yang akan mengancam perdamaian serta keamanan di wilayah Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah juga di dalam surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan PBB menuduh bahwa negara-negara tersebut telah mendukung terorisme.
Sebagaimana surat tersebut juga menuduh Pemerintah Mesir ikut terlibat langsung dalam penumpahan darah Suriah, setelah Kairo menjadi tuan rumah Konferensi yang dihadiri oleh beberapa Ulama kontemporer.
Tuduhan tersebut datang menanggapi seruan Asosiasi Ulama Muslimin di sela konferensi tersebut akan perlunya Jihad di Suriah.
Sedangkan situasi di lapangan, Pemerintah Suriah masih menembaki daerah di selatan ibukota Damaskus dan pedesaan disekitarnya. Menurut Observatorium Suriah untuk hak asasi Manusia sebuah bom meledak di sebuah mobil di daerah Abu Rumanah di pusat Damaskus, yang menyebabkan jatuhnya beberapa korban. (hr/BBC)