Omar Suleiman Tak Akan Toleransi Rakyat Lebih Lama Lagi

Ratusan pengunjuk rasa dilaporkan tewas dan terluka di Kharga, selatan Mesir.

Pasukan keamanan Mesir sudah ditugaskan menghalau rakyat anti-pemerintah dengan peluru pada hari Rabu, menewaskan sedikitnya lima pengunjuk rasa dan melukai ratusan lainnya.

Cairo’s Liberation Square tetap dibanjiri rakyat yang menyerukan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk mundur, tak peduli tentara keamanan semakin keras.

Organisasi independen Human Rights Watch sejauh ini menyebutkan korban tewas mencapai 300 orang. Data ini diperoleh dari sembilan rumah sakit di Mesir.

Pada hari ke-16, Wakil Presiden Omar Suleiman yang baru diangkat mengatakan pemerintah tidak bisa lagi menolerasi protes rakyat lebih lama.

Suleiman membuat pernyataan ketika lebih dari 50.000 pengunjuk rasa pada Selasa kemarin memblokir Ahmed Shafiq dari kantornya di ibukota Mesir, dan menyerukan pengunduran diri sang perdana menteri beserta pejabat lainnya dalam kabinet.

Suleiman juga mengumumkan bahwa pemerintah memiliki rencana dan jadwal transisi damai kekuasaan.

Di Alexandria, kota terbesar kedua di Mesir, juga marak unjuk rasa terhadap rezim. Banyak pengunjuk rasa marah pada sikap AS yang sedang berlangsung di negara mereka.

Ribuan pekerja Mesir telah mogok kerja di kota Suez dan Ismailia. (sa/presstv)