Wajahnya sangat mirip dengan sang ayah. Tapi penampilan dan cara berpikirnya berbeda. Dia adalah Omar putera Usamah bin Laden yang disebut sebagai pemimpin Al-Qaidah. Omar sengaja memanjangkan rambutnya hingga sepunggung. Pakaiannya pun bukan ala Arab tapi mengenakan jaket, celana jeans dan kostum trendi.
Dalam wawancaranya yang dimuat di Daily News, Omar mengatakan, dirinya ingin membela Islam dengan metoda dialog, bukan dengan senjata. Omar (27) mengatakan, "Saya tidak ingin memposisikan diri dalam peperangan dan serangan saja. Tapi saya juga ingin mendapatkan tempat untuk membela Islam dengan cara dialog seperti yang kini terjadi di antara kita. "
Ia menegaskan juga bahwa dirinya mempunyai sejumlah alternatif membela Islam yang lebih baik daripada menggunakan senjata. "Dengan dialog, memungkinkan saya mengubah pola pikir yang ada dalam pikiran orang Barat. Banyak orang di Barat yang meyakini sesuatu yang keliru karena menganggap semua orang Arab adalah pendukung Bin Laden dan teroris. Itu tidak benar, " katanya.
Omar adalah salah satu anak bin Laden yang berjumlah 19 orang. Tahun lalu, ia mendapat kritikan keras dari publik tatkala menikah dengan seorang perempuan Inggris berusia 52 tahun dan mengubah nama perempuan itu menjadi Zenat Shabah. Suami isteri itu kini sibuk melakukan pembelaan terhadap perdamaian di dunia, antara lain melalui turnamen balap mobil di Afrika Utara dengan jarak 4.000 kilometer.
Tentang peserta turnamen itu, ia katakan, "Saya sudah mengundang banyak tim di dunia untuk ikut dalam turnamen yang akan digelar seperti turnamen Paris- Dakkar yang tahun ini ditiadakan karena ancaman terorisme, menurut pengakuan pengelolanya."
"Saya mendengar turnamen itu ditiadakan karena ancaman dari Al-Qaidah. Tapi saya tidak yakin itu akan terjadi pada diri saya, " ujarnya.
Omar sudah putus komunikasi dengan ayahnya sejak lima tahun silam, saat ayahnya meninggalkan Afghanistan. "Ayah saya tidak mempunyai alamat email. Tidak berbicara di televisi. Karena bila beliau melakukan itu, sudah pasti satelit akan bisa menemukannya, " jelas Omar.
Saat disinggung tentang ayahnya yang menjadi buron kelas satu AS, ia mengatakan, "Saya ingin membela masalah kaum Muslimin dan Arab dari sisi dialog. "
Omar juga mengatakan dirinya pernah tinggal di Sudan bersama ayahnya, Usamah bin Laden. Kemudian tahun 1996 berangkat ke Afghanistan dan mengikuti pelatihan di kamp militer Al-Qaidah. Tapi kemudian, ia memilih jalan lain dan meninggalkan ayahnya di tahun 2000 ke Saudi. (na-str/iol)