Sutradara film terkenal AS Oliver Stone membuat iklan pesanan kelompok sayap kiri di AS, yang berisi tuntutan penarikan mundur pasukan AS dari Irak.
Iklan sepanjang 30 detik yang disponsori oleh kelompok aksi MoveOn. Org, menampilkan seorang tentara yang bertempur di Irak pada tahun 2003 dan 2004 dan sekarang menginginkan Kongres serta Presiden AS George W. Bush untuk memulangkan para tentara AS itu.
Dalam iklan tersebut, tokoh tentara yang bernama John Bruhns berkata, "Bush berusaha untuk melegalkan perang, dengan mengatakan bahwa ini adalah Operasi Pembebasan Irak. Tapi saya tidak merasa seperti itu. Orang-orang yang menyerang pasukan (AS) adalah orang-orang Irak yang merasa bahwa kita telah menjajah mereka. "
Tentara itu melanjutkan, "Saya bukan orang yang suka damai. Saya mendukung perang di Afghanistan. Saya menganggap diri saya sebagai seorang patriot. "
Iklan ini akan mulai ditayangkan pada publik AS, hari Kamis (10/5) lewat stasiun televisi CNN.
Stone adalah sutradara yang sudah beberapa kali meraih piala Oscar sebagai sutradara terbaik dalam film-filmnya seperti "Born on the Fourth of July", dan "Platoon." Kedua film itu mengisahkan keterlibatan tentara AS dalam perang Vietnam di era 1960-an.
"40 tahun yang lalu, saya berada di Vietnam. Saya melihat apa yang saya lihat. Buat saya, cerita yang sama terjadi di Irak. Pengasingan terhadap warga sipil, ketidakmampuan kita berkomunikasi, kematian dan kehancuran, " ujar Stone dalam konferensi persnya.
"Untuk banyak alasan, rakyat sekarang bicara, mereka mengatakan bahwa kita tidak diinginkan di Irak. Orang seperti John harus mengatakan pada kita, " tandasnya.
Stone memakai jasa Ron Kovic sebagai pengisi suara dalam iklan tersebut. Kovic adalah veteran perang Vietnam yang mengalami cacat tubuh akibat perang tersebut dan kisah kehidupannya diangkat oleh Stone dalam film "Born on the Fourth of July. "
Terkait perang di Irak Kovic dengan nada bertanya mengatakan, "Berapa banyak lagi laki-laki dan perempuan yang harus pulang dengan menggunakan kursi roda seperti saya? Perang ini tidak masuk akal. " (ln/middleastonline)