Biasanya setiap pergelaran olimpiade dipuji karena menciptakan kebersamaan walaupun berbeda agama dan etnis , tetapi Olimpiade Musim Dingin yang diadakan di Sochi Rusia , telah menempatkan komunitas Muslim Rusia dalam sorotan tuduhan , menghubungkan minoritas Islam disana dengan pemboman dan terorisme ataupun bom bunuh diri , Huffington Post melaporkan pada hari Sabtu, 8 Februari.
” Saya terkejut kadang-kadang dengan pernyataan politisi kita , mereka sering menggunakan istilah salah satu bangsa dan agama ketika mengacu pada terorisme , ” kata Mufti Farid Salman dari Majelis Ulama Asosiasi Rusia.
Menurut survei yang dilakukan Pew baru-baru ini , sekitar 86 % dari Muslim Rusia mengutuk terorisme , mengatakan bahwa ” tindakan kekerasan yang menargetkan warga sipil tak berdosa tidak pernah dibenarkan sebagai sarana untuk membela Islam melawan musuh-musuhnya . ”
Olimpiade musim dingin yang dibuka di kota resort Sochi dimulai pada hari Jumat, tanggal 7 Februari, wilayah itu dekat dengan wilayah Kaukasus Utara yang bergolak , di mana pemberontakan Chechnya dan republik Dagestan dan Ingushetia telah menyebabkan pemberontakan melawan pemerintahan Rusia .
Kota Sochi , rumah bagi 20.000 warga Muslim , tidak memiliki masjid satupun , walaupun para pemimpin Muslim di kota itu telah mendesak tempat untuk beribadah sejak tahun 1996 .
Dan ironinya Olimpiade Musim Dingin di Sochi tersebut dimulai bertepatan dengan peringatan ke 150 tahun terjadinya pembantaian dan pengusiran komunitas Muslim Circassians dari pantai Laut Hitam yang mengakibatkan kematian diperkirakan dari 1,5 juta Muslim saat itu. (OI.Net/KH)