eramuslim.com – Perusahaan real estate ‘Israel’, Harei Zahav mengumumkan rencana mengembangkan proyek perumahan pesisir di atas reruntuhan bangunan dan ‘pembersihan etnis’ di Gaza ketika perang belum berakhir.
Perusahaan menginformasikan bahwa pihaknya kini sedang berupaya membersihkan puing-puing bangunan di area terkait.
“Kami di Harei Zahav sedang mempersiapkan lokasi untuk kembali ke Gush Katif (Bekas Pemukiman Yahudi di Gaza). Staf kami bekerja di tempat terbaik untuk mengusir penyusup dan membersihkan puing-puing,” begitu bunyi iklan dalam Bahasa Ibrani.
“Kami berharap tentara akan kembali secepatnya untuk melanjutkan pekerjaan,” kata perusahaan tersebut seperti dikutip laman Amwal Al Ghad, Senin (18/12/2023).
Menurut media itu, Harei Zahav diketahui pernah terlibat dalam pembangunan permukiman haram Zionis ‘Israel’ di Tepi Barat.
Bagaimanapun, iklan memalukan ini mendapat tanggapan warganet dunia.
Tip iklan, tambahkan: “Dibangun di atas kuburan massal anak-anak.” Hal ini memotivasi penjahat untuk membeli, sindir pemilik akun @traveller_2020.
Sementara pemilik akun @AMB_0514 menulis, Zionis sudah merancang hal ini 75 tahun lamanya. Sayangnya, sampai hari ini, mereka tidak kesampaian.
“Mereka sudah berada dalam tahap “konstruksi” selama 75 tahun dan masih belum bisa mengambil tanahnya ? teruslah menggambar di selembar kertas karena itulah yang paling dekat dengan kemampuan Anda untuk membangun apa pun. Saya pribadi akan mengirimi Anda krayon untuk membantu ?.”
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan 60 persen wilayah jajahan di Gaza terkena dampak serangan rezim teroris ‘Israel’ sejak 7 Oktober.
Al Jazeera, mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA), yang melaporkan bahwa serangan udara dan darat penjajah ‘Israel’ telah membuat lebih dari 1,8 juta warga Palestina di Gaza mengungsi, dengan 80 persen populasi kini mengungsi di selatan wilayah yang terkepung.
Sementara itu, jumlah warga yang syahid selama agresi hari ke-74 ini telah meningkat menjadi 19.088 dengan lebih dari 54.450 terluka. (sumber: Hidayatullah)