Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengusulkan untuk mengirim misi untuk menyelidiki insiden pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar.
Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan pertemuan komite eksekutif dari lembaga Islam terbesar di dunia, yang berbasis di kota Jeddah Saudi, pada hari Minggu kemarin (5/8) memutuskan bahwa OKI akan mencoba untuk meyakinkan Yangon untuk memungkinkan adanya misi pencari fakta dari OKI, AFP melaporkan.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh organisasi 57-anggota tersebut, sekretaris umum OKI “menyatakan kekecewaannya atas kegagalan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan untuk menghentikan pembantaian, pelanggaran, penindasan, dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap muslim Rohingya.”
“OKI telah mengarahkan kantornya di PBB New York untuk mendesak Dewan PBB untuk melihat lebih ke dalam penderitaan minoritas muslim Rohingya,” kat Ihsanoglu dalam pernyataan tersebut.
Pemerintah di Yangon menolak untuk mengakui Rohingya, karena mengklaim muslim Rohingya bukan pribumi dan mengklasifikasikan mereka sebagai migran ilegal, meskipun muslim Rohingya yang dikatakan keturunan dari Persia, Turki, Bengali, dan Pathan, telah bermigrasi ke Myanmar sejak awal abad kedelapan.(fq/prtv)