Organisasi Konferensi Islam mengecam standar ganda negara-negara Barat dalam menyikapi serangan Israel ke Libanon. Sekjen OKI Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan, umat Islam terluka dan sulit memahami bagaimana tragedi kemanusiaan ini dibiarkan terus berlanjut.
"Kegagalan inisiatif perdamaian akan membahayakan bukan hanya upaya perdamaian di Timur Tengah tapi juga perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia… akibat lainnya dari kegagalan ini, bisa memicu kekerasan lebih lanjut dan teror," ujar Ihsanoglu dalam pertemuan darurat OKI di Malaysia, Kamis (3/8).
Para diplomat negara-negara Islam dalam pertemuan itu juga meminta agar dilakukan penyelidikan terhadap Israel atas ‘kejahatan perang’ yang dilakukannya terhadap rakyat sipil.
PM Malaysia Abdullah Badawi, yang juga ketua OKI yang beranggotan 57 negara ini mengatakan, negara-negara Islam harus mengirimkan pasukannya sebagai pasukan perdamaian yang akan diusulkan ke PBB.
"Kita harus memainkan peran yang lebih proaktif dalam konflik yang terjadi sekarang ini. Kita harus menunjukkan kesiapan untuk ikut serta dalam pasukan perdamaian di bawah payung PBB. Malaysia siap melakukannya," kata Badawi.
Badawi menambahkan, PBB telah gagal untuk mengambil tindakan dan Dewan Keamanan bahkan tidak punya keberanian moral untuk mengutuk Israel atas serangan ke Qana dan terbunuhnya anggota tim pemantau PBB di Khiam.
Perdana Menteri Pakistan, Shaukat Aziz dalam pertemuan itu menyatakan,"Kegagalan komunitas internasional, khususnya PBB dan mayoritas negara-negara kuat untuk menghentikan kebiadaban ini, menambah kemarahan di kawasan tersebut dan seluruh dunia."
"Kelumpuhan ini berbahaya dan bisa menimbulkan konsekuensi tak terbayangkan bagi keamanan dan perdamaian jangka panjang di wilayah Timur Tengah yang sensitif dan di dunia. Hal ini juga akan menjadi pukulan keras bagi kampanye internasional untuk memberantas terorisme," papar Aziz.
Di luar gedung pertemuan, bersamaan dengan berdatangannya para pemimpin negara Muslim ke pertemuan tersebut, sekitar 100 aktivis Muslim Malaysia meneriakkan slogan anti Israel dan membentangkan spanduk-spanduk antara lain bertuliskan, "Israel adalah Teroris Sebenarnya" dan "Jangan biarakan Muslim dibantai." (ln/aljz)