Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatakan telah membujuk Myanmar untuk memungkinkan negara-negara Islam dan organisasi kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada Muslim Rohingya yang mengungsi akibat kekerasan sektarian di negara Asia Tenggara tersebut.
Pada Jumat lalu, delegasi OKI dan Presiden Thein Sein mengadakan pembicaraan di Rangoon terkait “situasi kemanusiaan di dalam negara bagian Rakhine” dan Myanmar sepakat untuk usulan OKI, organisasi berjumlah 57-anggota itu mengumumkan pada Sabtu kemarin (11/8), AFP melaporkan.
Delegasi OKI mengatakan kepada Thein Sein bahwa organisasi kemanusiaan Islam siap untuk memberikan bantuan kepada semua warga negara Myanmar yang dilanda perselisihan.
Myanmar sendiri menolak mengakui Rohingya sebagai warga negara Myanmar dan mengklasifikasikan mereka sebagai migran ilegal, meskipun muslim Rohingya telah tinggal di negara ini selama berabad-abad.
Presiden Myanmar Thein Sein mengatakan pada 19 Juli lalu bahwa “satu-satunya solusi” untuk penderitaan para Muslim Rohingya adalah mengirimkan masyarakat yang jumlahnya hampir satu juta itu ke kamp-kamp pengungsi yang dikelola oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi. “Kami akan mengusir mereka jika ada negara ketiga akan menerima mereka,” tambahnya. “Ini adalah apa yang kami pikirkan dalam solusi untuk masalah ini.”
Namun, badan pengungsi PBB menolak gagasan mendirikan kamp-kamp pengungsian untuk menampung muslim Rohingya.(fq/prtv)