Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu mengusulkan agar OKI membentuk pasukan perdamaian gabungan dari negara-negara Muslim untuk membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di negara-negara Muslim dan meningkatkan citra OKI di mata dunia.
Menurut Ihsanoglu, ada kebutuhan untuk membentuk pasukan perdamaian Pan Muslim. Yang jadi masalah adalah belum ada mekanisme pembentukannya.
"Saya pikir ini menyangkut kepentingan masyarakat Muslim untuk memiliki pasukan perdamaian sendiri di bawah bendera OKI, " kata Ihsanoglu dalam Konferensi OKI yang berlangsung di Kuala Lumpur, Kamis (15/2).
Usulan Sekjen OKI itu mendapat sambutan positif dari para delegasi. Pembahasan lebih jauh mengenai usulan ini rencananya akan dilakukan hari ini, Jumat (16/2).
"Menurut saya ini adalah ide yang baik. Lihatlah apa yang terjadi di Irak. Ketika AS mengirimkan pasukannya, timbul masalah. Kekerasan makin meluas. Ini karena AS punya kepentingan lain. AS mengincar sumber-sumber alam di Irak, " papar Toure Solimane dari jur bicara parlemen Burkina Faso.
Ia menambahkan, pasukan perdamaian OKI bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk mengatasi konflik yang terjadi di negara-negara anggota OKI.
Pembentukan pasukan perdamaian OKI diharapkan juga akan meningkatkan citra organisasi Pan Muslim itu. Sekjen parlemen Sudan, Ibrahim Muhamad mengatakan OKI memang harus meningkatkan pengaruhnya, apalagi negara-negara Muslim saat ini menghadapi banyak persoalan.
"Langkah-langkah yang memungkinkan OKI memainkan peran dan tanggung jawabnya secara lebih efektif, akan dihargai. Salah satu caranya adalah dengan membentuk pasukan perdamaian sendiri, " imbuh Muhamad.
Konferensi OKI di Kuala Lumpur akan digelar selama dua hari dan dihadiri oleh sekitar 170 anggota parlemen 36 negara dari 57 negara anggota OKI. Dalam konferensi ini mereka akan membahas berbagai persoalan mulai dari masalah politik, ekonomi, sosial, keamanan dan lingkungan hidup.
Para delegasi juga akan membahas kemungkinan untuk memberlakukan gencatan senjata dan penarikan pasukan asing dari Irak serta mengutuk agresi Israel di Libanon yang menyebabkan 1. 200 rakyat Libanon tewas.
Persoalan lainnya yang akan dibahas adalah kasus-kasus pelecehan terhadap Islam, termasuk pernyataan kontroversial Paus Benediktur XVI belum lama ini dan kasus kartun Nabi Muhammad saw.
Konferensi yang akan ditutup hari ini, diharapkan akan menghasilkan poin-poin penting yang akan menjadi deklarasi terbaru OKI. (ln/iol)